Ketahui Keuntungan dan Risiko Transaksi Short Selling, Cek Daftar Sahamnya

Ketahui Keuntungan dan Risiko Transaksi Short Selling, Cek Daftar Sahamnya (trenasia.com)

JAKARTA – Short selling adalah suatu strategi transaksi yang dilakukan di pasar saham ketika seorang investor menjual saham yang sebenarnya tidak dimilikinya. Strategi ini pada umumnya dilakukan oleh investor dengan toleransi risiko tinggi. 

Dilansir dari Investopedia, mekanisme short selling melibatkan peminjaman saham dari pihak lain, seperti broker atau perusahaan sekuritas, untuk kemudian dijual dengan harapan dapat membeli kembali saham tersebut dengan harga lebih rendah di masa depan.

Tujuan utama dari upaya short selling adalah untuk meraih keuntungan dari perbedaan harga jual dan beli. Akan tetapi, pelaku short selling perlu mengamati pergerakan harga pasar dengan cermat dan memprediksi kapan harga akan mengalami penurunan.

Nah setelah harga turun, investor akan membeli kembali saham tersebut dan mengembalikannya kepada broker atau sekuritas. Oleh karena itu, teknik short selling dianggap sangat berisiko tinggi terlebih jika harga saham yang dibeli malah mengalami kenaikan.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan penerapan short selling intraday bertujuan supaya antusiasme investor pasar modal Indonesia semakin bergairah.

Irvan menjelaskan selain short selling, BEI pada tahun ini juga bakal meluncurkan fitur single stock futures, dan put warrant (structured warrant). Kami berharap ini bisa menambah pilihan instrumen trading bagi para investor," ujar Irvan dalam keterangan tertulis pada Kamis, 13 Juni 2024. 

Banyak analis saham berpandangan bahwa dampak positif dari transaksi short selling intraday berpotensi meningkatkan nilai transaksi perdagangan di BEI yang akhir-akhir ini menipis. Namun negatifnya, akan terjadi gagal serah apabila syarat dan ketentuannya tidak dipertimbangkan dengan matang, 

Adapun, mengacu data statistik BEI per Jumat, 14 Juni 2024, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) saham BEI turun ke Rp12 triliun, bahkan pekan lalu sempat menyentuh angka Rp10 triliun.  Pada saat yang sama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 1,42% atau 96,73 poin 6.734,83. IHSG menyentuh level terendahnya sepanjang 2024, dan secara year-to-date (ytd) IHSG ambles 7,40%.

Bukan Baru

Asal tahu saja, transaksi short selling di Indonesia sejatinya sudah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 55 tahun 2020 Tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek.

Namun, BEI menganggap bahwa aturan short selling yang sekarang kurang mendukung bagi pelaku pasar, terutama terkait mekanisme uptick rule. Sebagai contoh, jika harga penutupan saham ABDC berada pada level Rp2.000 per saham, investor harus menjual saham pada harga tersebut. 

Hal ini menyebabkan investor yang ingin melakukan penjualan harus mengantre terlebih dahulu. Untuk itu, BEI telah mengajukan revisi beleid agar lebih banyak investor yang bisa melakukan transaksi short selling pada semester kedua tahun ini.

"Nanti uptick rule dihilangkan, nilai jaminan awal dari Rp200 juta akan diturunkan menjadi Rp50 juta. Aturan minimal aset di atas Rp1 miliar juga akan dihilangkan," ucap Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik pada awal Maret 2024 lalu.

Hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai mekanisme short selling yang akan diterapkan. Saat ini, transaksi short selling sangat terkait dengan transaksi pinjam meminjam efek.

Ada dua opsi yang tersedia. Pertama, meningkatkan transaksi pinjam meminjam efek. Kedua, memulai short selling terlebih dahulu dan membiarkan kebutuhan penawaran dan permintaan berkembang secara alami.

Daftar Saham 

Nampaknya, BEI cenderung memilih opsi kedua. "Kami akan menyelenggarakan intraday short selling tanpa harus melakukan pinjam meminjam efek. Jadi silakan jual di pagi hari, tetap investor harus buyback saat sore agar tidak ada gagal bayar," ucap Jeffrey. 

Mengacu aturan yang ada saat ini, investor tidak dapat sembarangan memilih saham yang akan diperdagangkan secara short selling. Saham-saham yang dapat diperdagangkan menggunakan teknik ini harus terlebih dahulu ditetapkan oleh BEI. 

Berdasarkan data BEI per 31 Mei 2024, total 116 saham yang dapat diperdagangkan dengan teknik short selling. Salah satu saham baru yang dimasukkan ke dalam daftar tersebut adalah PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS).

Sementara itu, sebanyak 5 emiten keluar dari daftar efek shortsell yaitu PT ABM Investama Tbk (ABMM), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT PAM Mineral Tbk (NICL), dan PT Timah Tbk (TINS).

  1. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
  2. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)
  3. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI)
  4. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
  5. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
  6. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
  7. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
  8. PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA)
  9. PT Astra Graphia Tbk (ASGR)
  10. PT Astra International Tbk (ASII)
  11. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC)
  12. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)
  13. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)
  14. PT Tera Data Indonusa Tbk (AXIO)
  15. PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA)
  16. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
  17. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
  18. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
  19. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)
  20. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST)
  21. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)
  22. PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE)
  23. PT Blue Bird Tbk (BIRD)
  24. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR)
  25. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM)
  26. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
  27. PT Global Mediacom Tbk (BMTR)
  28. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
  29. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
  30. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
  31. PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML)
  32. PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS)
  33. PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN)
  34. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
  35. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
  36. PT Intiland Development Tbk (DILD)
  37. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)
  38. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)
  39. PT Elnusa Tbk (ELSA)
  40. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
  41. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
  42. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
  43. PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA)
  44. PT XL Axiata Tbk (EXCL)
  45. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)
  46. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD)
  47. PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA)
  48. PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA)
  49. PT Aman Agrindo Tbk (GULA)
  50. PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS)
  51. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)
  52. PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)
  53. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
  54. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
  55. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
  56. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
  57. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
  58. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC)
  59. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP)
  60. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
  61. PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON)
  62. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
  63. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)
  64. PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE)
  65. PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN)
  66. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA)
  67. PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI)
  68. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
  69. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
  70. PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA)
  71. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN)
  72. PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)
  73. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
  74. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
  75. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
  76. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
  77. PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP)
  78. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
  79. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)
  80. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL)
  81. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
  82. PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP)
  83. PT Panin Financial Tbk (PNLF)
  84. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA)
  85. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
  86. PT Mitra Pack Tbk (PTMP)
  87. PT PP (Persero) Tbk (PTPP)
  88. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
  89. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)
  90. PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS)
  91. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
  92. PT Semacom Integrated Tbk (SEMA)
  93. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
  94. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR)
  95. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
  96. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
  97. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM)
  98. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
  99. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA)
  100. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)
  101. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
  102. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)
  103. PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL)
  104. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
  105. PT Trans Power Marine Tbk (TPMA)
  106. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM)
  107. PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON)
  108. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU)
  109. PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE)
  110. PT United Tractors Tbk (UNTR)
  111. PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA)
  112. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
  113. PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM)
  114. PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) - Baru
  115. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)
  116. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 19 Jun 2024 

Editor: Redaksi

Related Stories