Ekonomi & Pariwisata
Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Sumbang Deflasi Terdalam di Kota Denpasar
Denpasar, Balinesia.id - Kota Denpasar kembali mengalami deflasi pada Mei 2021. Dari 11 kelompok pengeluaran barang dan jasa yang dijadikan indikator penghitungan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tujuh di antaranya tercatat mengalami deflasi.
Kepala BPS Provinsi Bali, Hanif Yahya dalam rilis berita statistik, Rabu (2/6/2021) mengatakan, deflasi tertinggi Kota Denpasar pada Mei 2021 disumbang kelompok IV yang meliputi perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga. Kelompok ini menyumbang deflasi sedalam 4,19 persen. Kemudian, kelompok II yang meliputi pakaian dan alas kaki menyumbang deflasi sedalam 1,3 persen.
Kelompok I, yang terdiri makanan, minuman, dan tembakau tercatat mengalami deflasi sedalam, 1,04 persen, selanjutnya kelompok VIII yang terdiri dari rekreasi, olahraga, dan budaya terhantam deflasi sedalam 0,78 persen. Kelompok VI yakni transportasi mengalami deflasi sedalam 0,12 persen, kelompok III yang meliputi perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami deflasi sedalam 0,11 persen, dan kelompok V yakni kesehatan mengalami deflasi sedalam 0,01 persen.
Di sisi lain, tiga kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi. Kelompok VII yang meliputi informasi, komunikasi, dan jasa keuangan menyumbang inflasi setinggi 0,56 persen, kelompok XI yang meliputi perawatan pribadi dan jasa lainnya menyumbang inflasi setinggi 0,46 persen, dan kelompok X yang memliputi penyediaan makanan dan minuman/restoran menyumbang inflasi setinggi 0,07 persen.
“Satu kelompok pengeluaran, yakni kelompok IX atau pendidikan tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan. (Sedangkan) komoditas yang tercatat memberi andil deflasi Kota Denpasar pada bulan Mei 2021 antara lain, canang sari, cabai rawit, daging ayam ras, cabai merah, bawang merah, tarif angkutan udara, baju kaos tanpa kerah pria, jeruk, popok bayi sekali pakai, dan sawi putih,” katanya.
Dengan demikian, secara keseluruhan, deflasi Kota Denpasar pada Mei 2021 tercatat sedalam 0,59 persen. “Pada bulan Mei 2021 Kota Denpasar tercatat mengalami deflasi sedalam 0,59 persen yang ditunjukkan dengan penurunan Indeks Harga Konsumen atau IHK dari 105,78 pada April 2021 menjadi 105,16 pada Mei 2021,” jelas Hanif Yahya.
Sementara itu, jika dibandingkan, inflasi kalender atau inflasi Mei 2021 terhadap Desember 2020, inflasi bulan Mei 2021 yang merupakan bulan ke-15 penyebaran pandemi Covid-19 tercatat setinggi 0,90 persen, sementara tingkan inflasi tahun ke tahun atau Mei 2021 terhadap Mei 2020, angka inflasi tercatat setinggi 0,81 persen.
Berdasarkan data tersebut, Kota Denpasar menjadi satu dari 12 kota yang dicatat BPS mengalami deflasi sepanjang Mei 2021. Sementara itu, mayoritas kota, yakni 78 kota di Indonesia mengalami inflasi. jpd
