Bali Community
Kantor Perwakilan BI Bali Serahkan Mesin Pencacah Sampah pada Desa Kusamba
KLUNGKUNG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menyerahkan mesin pencacah sampah kepada Desa Kusamba, Dawan, Klungkung, Selasa (3/11/2020). Mesin tersebut berasal dari Program Sosial Kantor Perwakilan BI Bali
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho, mengatakan melalui program tersebut pihaknya ingin turut berperan dalam penanganan sampah di Bali sebagai wujud kepedulian sosial BI di bidang lingkungan hidup. Mesin pencacah sampaj tersebut digunakan untuk mendukung program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) di Desa Kusamba.
"Pada tahun 2018, kami telah memberikan satu unit mesin pellet vertikal kepada Desa Paksebali, Kecamatan Dawan, Klungkung. Kemudian pada tahun 2019, kami melakukan pendampingan pengembangan Desa Paksebali sebagai desa wisata," katanya.
Ia menjelaskan, Desa Kusamba merupakan salah satu desa percontohan TOSS yang ada di Klungkung. Desa Kusamba saat ini telah memiliki Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R yaitu reuse, reduce, dan recycle. Pengolahan sampah di desa ini telah melalui beberapa tahap sehingga sampah tersebut memiliki kebermanfaatan.
"Permasalahan sampah sudah menjadi wacana yang cukup lama di Bali. Sebagai daerah tujuan wisata, kebersihan tentu menjadi prioritas bagi pengembangan pariwisata Bali," ucapnya.
Menurutnya, sampah merupakan permasalahan kompleks yang harus ditangani bersama. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa setiap hari Bali menghasilkan sampah sekitar 1,5 juta ton sampah setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, 52 persen merupakan sampah yang tidak dikelola dan dibuang begitu saja di tempat pembuangan akhir (TPA).
Lantaran tidak ada pemilahan sampah organik dan anorganik itu, sampah akhirnya menjadi perusak lingkungan, menyebarkan bau tidak sedap, dan mencemari air tanah.
Oleh karena itulah kemudian Program TOSS diluncurkan sejak 12 Desember 2017. Program inibmerupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Klungkung dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN dan Indonesia Power (IP).
Proses pengolahan TOSS melakukan beberapa tahap, mulai dari pengumpulan sampah, peuyeumisasi (teknik mengubah sampah menjadi gas menggunakan alat bio aktivator), hingga briketisasi. Program ini pun mendapat apresiasi dari berbagai pihak, temasuk Gubernur Bank Indonesia dan menjadi inspirasi bagi sejumlah pemerintah daerah.
"Adanya mesin pencacah sampah dengan kapasitas yang cukup besar ini, kami mengharapkan kegiatan pengolahan dan pemilahan sampah di Desa Kusamba bisa dilaksanakan secara optimal yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," pungkasnya.
