Jelang Galungan di Bali Harga Cabai dan Daging Babi Melambung

Denpasar, Balinesia.id - Sejumlah komoditas komoditas seperti cabai rawit dan cabai merah hingga daging babi di Bali masih menunjukkan trend kenaikan seiring mendekatnya Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Saat ini, harga daging babi di pasaran seperti di Pasar Badung, mencapai 90 ribu hingga Rp. 100 ribu per kilogram.  Sedangkan cabai rawit segar mencapai Rp70 ribu perkilogram

Hari Raya Galungan dan bulan Ramadhan jatuh pada bulan April diprakirakan akan meningkatkan permintaan untuk bahan makanan dan canang sari.

Menghadapi potensi tantangan tersebut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota terus melakukan kerja sama antar daerah.

Selain itu, mengoptimalkan pemanfaatan mesin controlled atmosphere storage (CAS), dan menghimbau masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumah, sekolah, dan lahan yang tidak terpakai.

"Bank Indonesia terus mendorong pemanfaatan teknologi dalam pemasaran produk-produk pertanian (e-commerce) dan dalam produksi atau digital farming," ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam siaran pers Kamis (1/4/2021).

Trisno menambahkan, naiknya permintaan saat Hari Raya Nyepi disertai menurunnya pasokan tanaman hortikultura akibat curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya inflasi di Bali pada bulan Maret 2021.

"Inflasi terutama terjadi di dua kelompok barang, yaitu volatile food dan administered prices, dengan core inflation tercatat stabil," tuturnya.

Pada bulan Maret mengalami inflasi sebesar 0,52% (mtm). Inflasi terutama terjadi di dua kelompok barang, yaitu volatile food dan administered prices, dengan core inflation tercatat stabil.

Secara spasial, kota Denpasar mengalami inflasi sebesar 0,47% (mtm), sedangkan kota Singaraja mengalami inflasi sebesar 0,81% (mtm). Secara tahunan (yoy), Bali mengalami inflasi sebesar 0,84% lebih rendah dibanding inflasi nasional yang sebesar 1,37%.  

Kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 2,78% (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan harga terlihat utamanya pada komoditas cabai rawit, daging ayam ras, tongkol diawetkan, dan bawang merah.

"Peningkatan inflasi ini sejalan dengan naiknya permintaan berkaitan dengan datangnya Hari Raya Nyepi yang disertai oleh menurunnya pasokan tanaman hortikultura akibat curah hujan yang tinggi," tegasnya.

Kelompok barang administered price mencatat inflasi sebesar 0,31% (mtm), terutama disebabkan oleh naiknya tarif angkutan udara dan komoditas rokok.

Peningkatan tarif tiket pesawat udara sejalan dengan adanya long weekend di bulan Maret. Selanjutnya, peningkatan harga rokok disebabkan oleh naiknya cukai rokok dimulai pada bulan Februari 2021.  

Harga di kelompok core inflation relatif stabil dengan inflasi sebesar 0,04% (mtm). Peningkatan harga terlihat untuk komoditas popok bayi, sandal kulit, krim wajah, dan baju kaus.

Trisno melanjutkan, inflasi Bali sampai dengan bulan Maret masih dalam keadaan stabil dan terkendali. (roh)

 

Tags #bibali#inflasibaliBagikan

Related Stories