Feature
Jangan Cemas, Cara Jitu Hadapi Lingkungan Kerja yang Toksik
JAKARTA, Balinesia.id - Apakah Anda sering merasa cemas saat memikirkan harus kembali bekerja besok? Baik itu cemas karena atasan yang mudah marah, beban kerja yang tidak masuk akal, atau rekan kerja yang berperilaku buruk, lingkungan kerja yang beracun bisa berdampak besar pada kesehatan mental Anda.
Seperti yang dilansir dari Healthline, kecemasan akibat lingkungan kerja yang toksik dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi, insomnia, dan depresi.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengenali tanda-tanda lingkungan kerja yang toksik dan cara menghadapinya.
- Pemegang Saham BBRI Resmi Terima Dividen Rp31,4 Triliun Hari Ini
- Catat! 9 Produk Pangan Olahan Dinyatakan Mengandung Unsur Babi
- Menguak Alasan Ribuan CPNS Ramai-Ramai Mundur
Tanda-tanda Lingkungan Kerja yang Toksik
Lingkungan kerja yang toksik adalah tempat di mana kamu merasa tidak aman secara psikologis. Biasanya ada suasana negatif, persaingan tidak sehat, dan agresi.
Seperti yang dilansir dari Healthline, lingkungan kerja yang toksik ditandai oleh adanya:
- Perilaku narsistik
- Kepemimpinan yang ofensif atau agresif
- Adanya pelecehan
- Muncul perundungan (bullying)
- Terjadi pengucilan
- Adanya ancaman dari atasan atau rekan kerja
Beberapa tanda lain yang dapat menciptakan atau memperparah lingkungan kerja beracun antara lain:
- Atasan yang sengaja menjebak Anda agar gagal
- Atasan yang cenderung mikromanajemen
- Munculnya gosip berlebihan
- Perilaku atasan atau rekan kerja yang pasif-agresif
- Pelecehan atau diskriminasi
- Mikroagresi (prasangka halus atau tidak langsung)
- Perundungan
- Kondisi kerja yang tidak aman
- Suasana kerja yang kompetitif secara tidak sehat (iri terhadap kesuksesan orang lain atau berusaha menjatuhkan rekan kerja)
- Kurangnya rasa hormat
- Tidak adanya kesempatan berkembang dan masih banyak lagi
Tips Menghadapi Lingkungan Kerja yang Toksik
Ingatlah Bahwa Ini Semua Bukan Salah Anda
Negativitas di tempat kerja bukan tanggung jawab Anda. Meski sikap positif dan semangat kolaboratif bisa membantu dalam beberapa situasi, ingatlah bahwa ada batasan terhadap apa yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki budaya kerja.
Coba Istirahat Makan Siang di Luar Kantor
Usahakan untuk makan siang di tempat yang berbeda agar bisa keluar dari suasana kerja. Kalau bisa, duduk di area terbuka atau alam.
Tetapkan Batasan
Jangan mau ditekan untuk melewatkan waktu istirahat atau bekerja lembur tanpa dibayar. Tegaskan pada atasan bahwa Anda butuh istirahat dan waktu pribadi agar bisa bekerja dengan baik.
Jangan Ikut Drama
Hindari terlibat dalam gosip atau drama. Tidak ada manfaat positif dari hal tersebut.
Fokus pada Tujuan Pribadi Anda
Tetap berpikiran positif. Anda tidak akan berada di tempat kerja tersebut selamanya. Ada hal-hal yang lebih baik menunggu Anda di depan.
Punya Ritual Setelah Kerja
Lakukan sesuatu setelah bekerja untuk membersihkan energi negatif. Bisa jalan-jalan, mandi air hangat, atau menelepon teman.
Pertahankan Hubungan dengan Rekan Kerja Terpercaya
Memiliki beberapa rekan kerja yang bisa dipercaya sangat membantu agar bisa saling mendukung dan menjadi tempat berbagi.
Jangan Mengorbankan Nilai-nilai Pribadi Anda
Jika seseorang bersikap kasar kepada Anda, usahakan untuk tidak membalas dengan cara yang sama. Biasanya itu hanya memperkeruh keadaan.
Lakukan Aktivitas untuk Mengatasi Stres
Coba meditasi, yoga, atau olahraga ringan setiap hari agar kamu bisa lebih tahan terhadap stres yang terus-menerus.
Rencanakan Jalan Keluar
Jika situasi tidak menunjukkan tanda-tanda akan membaik, mulailah mencari peluang kerja baru.
- Program Klasterkuhidupku BRI Bantu Usaha Tenun Ulos Bangkit dan Berdayakan Perempuan
- 9 Rekomendasi Destinasi Wisata di Solo yang Seru Dituju Saat Liburan
- Agung Podomoro Tegaskan Komitmen Dukung Program Perumahan Pemerintah
Itu tadi beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam menghadapi lingkungan kerja yang toksik.