Ekonomi & Pariwisata
Jaga Kelestarian Alam, Tabanan Kembangkan Desa Wisata Berbasis Pertanian
Tabanan - Kabupaten Tabanan mengembangkan desa wisata yang berbasiskan pertanian dalam menjaga dan melestarikan lingkungan yang menjadi nafas daerah berjuluk lumbung berasnya Pulau Bali ini.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengungkapkan, saat ini sedang mengalami ledakan penduduk dan eksploitasi sumber daya alam sehingga masa depan hanya milik mereka yang berinvestasi pada bisnis berkelanjutan.
Hal tersebut membawa permasalahan dan untuk menghadapi hal tersebut setiap kepala daerah wajib mendukung industri yang beriventasi pada pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan.
Untuk itu, pihaknya melalui desa wisata dengan green development integrated farming tourism merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, sehingga menciptakan pembangunan hijau berbasis pertanian yang menjadi modal dasar dan nafas dari Tabanan.
“Kami membuat kebijakan yang mengatur dari hulu hingga hilir, yang melindungi dan memberdayakan petani. Kami utamakan penggunaan produk lokal petani kami dan kami menyedikan pasar bagi produk petani kami,” tuturnya saat menjadi salah satu narasumber dalam virtual talkshow yang diprakarsai oleh Global Green Growth Institute (GGGI) dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) baru-baru ini
Dijelaskan, persawahan bukan hanya sebagai penghasil bahan pangan, namun juga memiliki potensi lain yang bisa dimaksimalkan dengan alam yang asri dan lestari serta lahan persawahan yang masih cukup terjaga, sehingga sangat memungkinkan untuk dibuat menjadi sesuatu yang lebih.
Kata dia, para wisatawan rela membayar lebih untuk berjalan-jalan menikmati keindahan persawahan di Tabanan.
Hal itu membuktikan bahwa pertanian dan persawahan memiliki potensi wisata yang dapat membantu ketahanan ekonomi dan keamanan pangan
