Jadi Pameran Prasi Terbesar, “Prasikala Nukilan Taru Mahottama” Hadirkan 89 Karya

Salah satu sudut Prasara “Prasikala Nukilan Taru Mahottama” Bulan Bahasa Bali 2021

Denpasar, Balinesia.id – Sebanyak 89 karya lontar prasi hasil karya 60 orang seniman prasi lintas generasi disajikan dalam Prasara (Pameran) Bulan Bahasa Bali 2021. Prasara bertajuk “Prasikala Nukilan Taru Mahottama” dilaksanakan di Gedung Kriya Art Centre, Taman Budaya Provinsi Bali sepanjang Bulan Bahasa Bali 2021 “Wana Kerthi: Sabdaning taru Mahottama”.

“Ini merupakan pameran seni prasi terbesar dan terlengkap di Bali. Pameran juga dilengkapi dengan tayangan video pameran virtual yang disebar melalui media sosial. Jadi, masyarakat dapat menyaksikan pameran ini dengan protokol kesehatan Covid-19 dan melalui media virtual kanal Youtube DisbudProv Bali,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Bali, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana.

Kurator pameran, I Wayan Sujana ‘Suklu’ mengatakan selain menampilkan karya para seniman, prasara tersebut juga menampilkan prasi koleksi Taman Budaya Bali dan Pusat Dokumentasi Lontar Dinas Kebudayaan Bali.

Sementara itu, karya-karya yang dihadirkan para seniman dinilai tampak menghadirkan perkembangan bentuk,  tema,  dan  perlakuan medium. Sebagai bentuk variasi, prasara tersebut juga menghadirkan dua karyua instalasi berjudul “Taru Manah” karya Made Ruta dan “Pula Kerti Anyar” karya Made Suparta.

“Kedua karya ini menggunakan daun ental sebagai elemen utama. Sementara “Megibung” adalah karya partisipatori pemirsa yang  berkesempatan berkarya di ruang pameran, disediakan tiga site sebagai tempat pemajangan karya bersama," katanya.

Sejumlah nama tenar dalam dunia prasi di Bali juga tampil dalam pameran tersebut yakni Gusti  Bagus Sudiasta (Bungkulan, Buleleng) dan Wayan  Mudita Adnyana (Tenganan Pagringsingan, Karangasem). Selain itu ada karya dari para seniman Komunitas Operasi 14, di mana anggotanya merupakan anak-anak muda energik alumnus Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) dan “Komunitas Amarasi” beranggotakan mahasiswa DKV FSRD ISI Denpasar.

“Dinas Kebudayaan  Provinsi  Bali  melalui Bulan  Bahasa  Bali  sangat  tepat mengambil  langkah memuliakan,  mengembangkan,  dan  menjangkar  lontar  prasi  melalui  presentasi  ke  ruang  publik.  Rupa serta akar dan makna lontar prasi juga akan dibincangkan  melalui seminar dan workshop yang akan digelar serangkaian pameran,” katanya.

Dosen ISI Denpasar ini menegaskan, Prasara “Prasikala Taru Mahottama” berambisi mengadirkan ragam lontar prasi Bali yang mengalami dinamika  dari  musim ke musim. Cara pandang,  sikap,  dan  kerja  kreatif  seniman  yang  beragam menunjukkan artikulasi sangat kaya yang tetap mengacu pada tradisi dan budayamasa lalu.

“Para perupa yang hidup pada kultur yang khas memberi jalan kreatif yang khas pula, kepiawaian aspek keterampilan yang  masih  diyakini  sebagai  cara  ungkap  untuk  menyampaikan  pesan.  Prasikala  dalam  pameran  ini membaca lebih luas pentingnya gelagat perubahan lontar prasiabad lalu sampai masa kini  baik bentuk, konsep, serta konteks,” katanya. (jro)

Bagikan

Related Stories