Indonesia Jadi Tujuan Belajar Aparatur Pemerintahan dan Perusahaan Timor Leste

Para karyawan aparatur pemerintahan SERVE, I.P, Timor Leste mengikuti pelatihan digelar Smile Group di Denpasar Bali (Balinesia)

Denpasar, Balinesia.id - Indonesia tetap menjadi negara pilihan tujuan belajar bagi aparatur pemerintahan hingga perusahaan-perusahaan di Timor Leste.

SERVE, I.P,  Timor Leste adalah satu diantara institusi pemerintahan yang masih terus menempatkan Indonesia sebagai negara tujuan belajar atau pendidikan, pelatihan.

Supervisor untuk Pendaftar Usaha dan perizinan, institusi publik. SERVE, I.P,. MCAE,  Noemia Amaral mengungkapkan, minat jajaran staf di institusinya memperdalam berbagai ilmu dan pengetahuan ke Indonesia tetap tinggi.

"Kami ingin, para staf pegawai bisa meningkatkan kapasitas dan kualitasnya pada jangka panjangnya," tutur Noemia Amaral 
saat mendampingi 18 karyawan SERVE Timor Leste mengikuti pelatihan  digelar Smile Group HRD Training & IT Solutions di Hotel Harris Cokro Denpasar selama sepekan 13-20 November 2022.
 

Para karyawan, mendalami bidangb customer sevices dan kedua administrasi keuangan dengan para instruktur dan narasumber berkompeten.

Dengan memiliki kecakapan terhadap bidang yang digeluti, kata Noemia Amaral, setelah mendapat pelatihan di Indonesia, mereka bisa memberikan pelayanan publik terbaik kepada para mitra seperti pengusaha atau kalangan swasta lainnya.

Secara kapasitas mereka memiliki kemampuan dalam melayani para pengusaha atau mitra pada sektor publik dan swasta dengan profesional,  baik sebagai customer service maupun administrasi keuangan.

Peserta pelatihan yang memfokuskan kepada bidang administrasi keuangan, bagaimana mereka menyusun pembukuan atau laporan keuangan yang baik secara transparan dan akuntabel.

Bagaimana pembukuan dan akuntansi yang dibuat sesuai  budget mematuhi kaidah transparansi berdasar UU dan regulasi yang ditetapkan di Timor Leste.

Untuk meningkatkan kapasitas karyawan, pegawai atau staf menjadi kewajiban institusi pemerintahan sehingga pihaknya menggandeng Smile Group yang memiliki reputasi sebagai lembaga pelatihan.

Guna meningkatkan kapasitas karyawan SERVE melakukan kerja sama dengan Smile Group sejak tahun 2015 sampai sekarang.

Smile Group dipilih karena pihaknya melihat materi-materi dan sistem pelatihannya benar-benar meningkatkan kemampuan karyawan, staf di SERVE, I.P.

Diakuinya, SERVE, I.P,  merasa terbantu dengan semua proses pembelajaran atau pelatihan dan semua ilmu yang diberikan Smile Group untuk bidang Customer Sevices dan Adminstrasi Keuangan.
 

Indonesia dinilai salah satu negara terbesar di Asia Tenggara dan Timor Leste begitu dekat, sehinga target masyarakat Timor Leste sebagian besar belajar ke Indonesia.

"Jadi, kita berharap dengan kualitas pendidikan dan ilmu yang dimiliki Indonesia, Timor Leste merasa berterima kasih, karena bisa belajar mengambil ilmu di sini," tuturnya.
 

Jadi, pihaknya tidak perlu pergi ke Australia, atau ke negara lainnya yang jauh, karena belajar di Indonesia cukup terjangkau untuk standar biayanya.

Ke depan, para pegawai baru nantinya di SERVE atau dari institusi lainnya di Timor Leste dapat belajar atau mengikuti pelatihan di Indonesia baik dari Smile Group maupun tempat lainnnya untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan atau pelayanan umum.

Humas dan Marketing Smile Group Novie Harimbi Dewi menambahkan, kerja sama dalam bentuk pelatihan dengan SERVE sudah cukup lama dari tahun 2015.

"Untuk materi-materinya kami lebih banyak ke konsultasi, sharing ilmu apa yang menjadi kendala di Timor Leste," jelas Novie.

Para peserta diberikan solusi solusi seperti terkait perizinan hingga hubungan masyarakat atau public relations.

Berkaitan perizinan, pelayanan dan admistrasi keuangan, para pegawai pemerintahan di Timor Leste, masih memerlukan sharing dengan Indonesia.

"Kebetulan yang diikutkan pelatihan adalah staf-staf baru, jadi mereka harus lebih banyak belajar juga, untuk menghadapi komplain maupun pelayanannya, " terang Novi.

Ditambahkan, Smile Group juga telah banyak bekerja sama dengan institusi atau kementerian lainnya di Timor Leste.

Meskipun selama satu minggu terkait materi pelatihan tidak cukup namun kata Novi, pihaknya lebih fokus pada konsultasi pokok-pokok permasalahan yang terjadi dan menjadi kendala dalam pelayanan publik. ***
 


Related Stories