Gubernur Koster: Kemandirian Energi Dibutuhkan Bali untuk Meyakinkan Wisman

Direktur Utama PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN), Darmawan Prasodjo, dan Gubernur Bali Wayan Koster saat peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Waduk Muara Nusa Dua, Kabupaten Badung 100 kWp, PLTS Atap 10 kWp dan PLT Hybrid 3,5 MW di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung Selasa (1/11/2022) (Humas Pemprov Bali )

Denpasar,Balinesia.id - Gubernur Wayan Koster menegaskan kemandirian energi sangat dibutuhkan Bali untuk meyakinkan wisatawan asing terkait ketersediaan energi yang memadai.

Saat bersama Direktur Utama PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN), Darmawan Prasodjo, Gubernur Koster menyampaikan itu pada peresmian  Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Waduk Muara  Nusa Dua, Kabupaten Badung 100 kWp, PLTS Atap 10 kWp dan  PLT Hybrid 3,5 MW di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung pada Selasa 1 November 2022.

Peresmian  bertepatan pada peringatan Hari Transisi Energi / Energy Transition Day 

Menurut Koster, Bali membutuhkan kemandirian energi bertujuan untuk  memberikan kepastian, sekaligus meyakinkan kepada wisatawan  mancanegara bahwa Bali betul – betul mampu mengelola  pariwisatanya dengan baik melalui ketersediaan energi yang  memadai," tegasnya lagi

Kemudian, Bali memiliki ekosistem alam yang bersih, budaya yang kuat, serta  ditambah kualitas infrastruktur dan transportasi yang baik.

“Kalau hal tersebut sudah terpenuhi, Saya kira Bali akan naik kelas di mata dunia, termasuk citra pariwisata Bali ikut naik kelas,” jelas  alumnus ITB ini.

Bali sebagai pulau yang wilayahnya kecil, namun menjadi destinasi wisata utama dunia harus memastikan ketersediaan energi yang cukup memadai dan berkelanjutan di masa mendatang.

"Itulah  sebabnya, Saya meminta kepada Direktur Utama PT. PLN agar pembangkit tenaga listrik dibangun di Bali sepenuhnya, supaya  Bali bisa memenuhi energi dari pembangkit yang ada di Pulau  Dewata' ucapnya.

Pembangkit tenaga listrik yang dibangun tersebut harus  berbahan energi baru terbarukan, minimum gas sebagai transisi  energi.

Bali akan segera meninggalkan energi berbasis fosil,  sehingga suplai listrik dari Paiton yang berkapasitas 340 MW  kedepannya akan difungsikan menjadi reserve sharing, apabila  pembangkit energi listrik di Bali sudah mampu memenuhi  kebutuhan listriknya.

Dalam peringatan Hari Transisi Energi pada tanggal 1 Nopember  harus dijadikan momentum oleh kita semua dengan memiliki jiwa  yang sadar bahwa energi fosil seperti tambang batu bara akan  habis, karena tidak bisa dibudidayakan.

Oleh karena itu, mulai  sekarang kita harus sudah berfikir untuk mengalihkan energi fosil  ke sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan  dengan menjalankan kebijakan secara serius dan konsisten oleh  Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta para pemangku  kepentingan. ***

Bagikan

Related Stories