Ekonomi & Pariwisata
Gotong Royong Tanggulangi Kemerosotan Ekonomi
Denpasar - Catatan ekonomi Bali yang tak mengembirakan selama beberapa bulan terakhir menjadi perhatian banyak pihak. Salah satunya datang dari akademisi Universitas Warmadewa atau Unwar, Dr. I.B Udayana Putra. S.E., M.M.
Akademisi yang kini menjabat sebagai Kaprodi Magister Manajemen Unwar mengamati selama beberapa bulan terakhir peredaran uang di Bali semakin surut. Daya beli masyarakat juga semakin memburuk.
"Kondisi seperti ini membutuhkan partisipasi kita semua. Kita wajib mencintai produk kita sendiri. Sebaiknya kita beli produk yang diproduksi oleh masyarakat kita sendiri, sehingga uang bisa berputar," katanya saat ditemui di kampus setempat, Jumat (11/9/2020).
Menurutnya, gotong royong merupakan langkah paling realistis untuk dapat ditempuh dan menyelamatkan ekonomi negara pada kondisi seperti saat ini. Masyarakat dan pemerintah harus bersinergi. Nilai-nilai solidaritas sosial antar sesama hendaknya dilakoni dalam langkah nyata, sehingga tak ada oknum yang ingin aman sendiri dengan "membekukan" modal yang dimiliki.
"Saya mendengar info, tapi memang baru sebatas info, bahwa ada sejumlah orang menaruh banyak uangnya di bank. Ada masuk sebagai tabungan, deposito, emas, dan lain-lain. Jika mereka menyimpan dananya seperti itu, sektor riil investasi kemungkinan jadi mandeg," tuturnya.
Tindakan itu dinilai tak cukup bijak, sebab uang akan semakin sedikit beredar di masyarakat. Semestinya, mereka dapat menggunakan modalnya untuk membantu menggerakkan unsur ekonomi masyarakat, mulai dari sektor terkecil di lingkungan terdekat.
"Idealnya jika ada modal, itu bisa digunakan untuk membantu yang lain. Beli produk sendiri yang diproduksi masyarakat sekitar. Intinya gotong royong dan pakai produk buatan masyarakat sendiri. Semboyan 'Aku Cinta Indonesia' itu yang dapat menolong kita ketika terjadi pandemi seperti saat ini," tandasnya.
