G20 Bali Sukses Himpun Pandemic Fund sebesar USD 1,5 Miliar

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di Media Center BNCC Nusa Dua Bali (Biro Pers Setpres )

Badung, Balinesia.id - Dana sebesar USD 1,5 Miliar berhasil dihimpun dari berbagai negara pada KTT G20 di Bali untuk penanganan pandemi atau Pandemic Fund.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pernyataan pers di media center dii Bali International Convention Center, Kabupaten Badung, Bali, Rabu, 16 November 2022.

Dijelaskan, kepemimpinan Indonesia pada G20 telah berhasil menghasilkan Deklarasi Pemimpin G20 Bali meski pada awalnya diragukan banyak pihak.

Diakui Presiden Joko Widodo atau Jokowi G20 juga embahas dampak perang terhadap kondisi perekonomian global.

G20 Bali juga telah menghasilkan beberapa hasil konkret, antara lain terbentuknya pandemic fund yang sampai hari ini terkumpul 1,5 miliar dolar AS.

Kemudian pembentukan dan operasionalisasi _resilient and sustainability trust_ di bawah Dana Moneter International (IMF) sejumlah 81,6 miliar dolar AS untuk membantu negara-negara yang menghadapi krisis.

"Kemudian juga _energy transition mechanism_, khususnya untuk Indonesia, memperoleh komitmen dari Just Energy Transition Programme sebesar 20 miliar dolar AS," imbuhnya.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa dalam penyusunan deklarasi berjumlah 52 paragraf tersebut, penyikapan perang di Ukraina merupakan hal yang paling alot dan sangat diperdebatkan.

"Diskusi mengenai hal ini berlangsung sangat-sangat alot sekali dan akhirnya para pemimpin G20 menyepakati isi deklarasi yaitu _condemnation_ perang di Ukraina karena telah melanggar batas wilayah, melanggar integritas wilayah," ujar 
Presiden melanjutkan, perang di Ukraina telah mengakibatkan penderitaan masyarakat dan memperberat ekonomi global yang masih rampuh akibat pandemi yang menimbulkan risiko terhadap krisis pangan, krisis energi, dan potensi krisis finansial.

 

Di samping itu, dihasilkan juga komitmen bersama yakni setidaknya 30 persen dari daratan dunia dan 30 persen lautan dunia dilindungi di tahun 2030.

"Ini sangat bagus, dan melanjutkan komitmen mengurangi degradasi tanah sampai 50 persen tahun 2040 secara sukarela. Saya kira hasil yang konkret itu, meskipun banyak sekali sebetulnya hasil-hasil yang lainnya," tandasnya. ***
 


Related Stories