Ekonomi & Pariwisata
Fokus Pendidikan Aman: Inisiatif Prudential dan Plan Indonesia Tingkatkan Daya Resiliensi Sekolah Bali
Denpasar, Balinesia.id - Bali menjadi fokus kolaborasi strategis antara PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), Prudence Foundation, dan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia). Ketiga entitas ini bersatu dalam upaya krusial untuk memperkuat implementasi Program Provinsi Model Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), yang juga dikenal sebagai Comprehensive School Safety (CCS), di seluruh Provinsi Bali.
Inisiatif ini menandai langkah proaktif dalam meningkatkan kesiapsiagaan satuan pendidikan terhadap beragam ancaman bencana.
Program yang telah berjalan selama lebih dari setahun, tepatnya sejak April 2024 hingga Mei 2025, telah mencapai dampak yang signifikan. Sebanyak 100 sekolah di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SMA, SMK, hingga SLB, telah terjangkau oleh program ini.
- BRI Dukung Perhiasan Batu Alam Lokal Tembus Pasar Global
- BALI 7s 2025 Presented By Bank Mandiri: Festival Sepak Bola Usia Dini Terbesar di Asia Kembali Digelar
- 6 Rekomendasi Destinasi Wisata Pantai di Kebumen
Lebih dari 7.033 pelajar di Bali juga telah merasakan manfaat langsung dari inisiatif ini. Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam melakukan mitigasi risiko bencana, yang meliputi bencana alam (termasuk dampak perubahan iklim), non-alam, sosial, serta potensi kekerasan di lingkungan sekolah.
Dalam rangka memperkuat implementasi SPAB di Bali, serangkaian kegiatan intensif telah diselenggarakan pada tanggal 1 hingga 5 Mei 2025. Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas Sekretariat Bersama (SEKBER) SPAB Bali, mengembangkan indikator provinsi model yang berpotensi untuk direplikasi di daerah lain, serta mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam setiap tahapan implementasi dan pemantauan SPAB.
Program ini juga menekankan pentingnya penggunaan Modul SPAB Komprehensif sebagai panduan utama dalam membentuk sekolah-sekolah yang tangguh terhadap bencana.
- Inilah Tiga Perang Utama yang Sempat Terjadi di India-Pakistan
- 5 Rekomendasi Film Dokumenter yang Tayang di Netflix Mei 2025
- Kronologi Nana Mirdad Diteror Debt Collector, Telat Bayar Paylater Sehari
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mempersiapkan tenaga pendidik dan peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan yang esensial dalam menghadapi berbagai jenis risiko. Inisiatif ini secara strategis sejalan dengan pilar Community Resilience yang diusung oleh Prudential Indonesia, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 4 (pendidikan berkualitas), 11 (kota dan komunitas berkelanjutan), dan 13 (penanganan perubahan iklim).
Sebagai wujud nyata dari komitmen mereka, Prudential Indonesia melakukan kunjungan langsung ke SMAN 2 Kuta Bali, salah satu sekolah yang menjadi bagian integral dari program SPAB. Selama kunjungan ini, Prudential Indonesia menyelenggarakan sesi literasi keuangan yang diikuti oleh 388 siswa.
Langkah ini menunjukkan pendekatan holistik dalam mendukung pengembangan kapasitas generasi muda, yang tidak hanya terbatas pada kesiapsiagaan bencana tetapi juga mencakup aspek penting lainnya, yaitu perencanaan keuangan yang bertanggung jawab.
Data yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan gambaran yang mengkhawatirkan mengenai dampak bencana terhadap sektor pendidikan di Indonesia.
Setiap tahunnya, lebih dari 2.500 sekolah dilaporkan terdampak oleh berbagai jenis bencana. Dalam 15 tahun terakhir, jumlah satuan pendidikan yang terdampak mencapai lebih dari 72.000, dan melibatkan lebih dari 12 juta siswa. Ironisnya, meskipun sekolah seharusnya menjadi lingkungan yang aman dan kondusif, kenyataannya banyak sekolah yang terletak di wilayah-wilayah yang memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi.
Hingga April 2025, data Kemendikbudristek mencatat bahwa 413.000 sekolah di Indonesia berisiko terhadap gempa bumi, 202.000 sekolah terancam banjir, dan 49.000 sekolah berpotensi mengalami longsor. Di Provinsi Bali sendiri, lebih dari 2.000 sekolah tercatat berada di daerah yang rawan terhadap bencana, terutama gempa bumi dan banjir, yang semakin menegaskan urgensi implementasi program kesiapsiagaan bencana di sektor pendidikan.
Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya inisiatif ini. Beliau menyatakan bahwa sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk generasi muda yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk risiko bencana.
Melalui kolaborasi yang terjalin ini, Prudential Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus mendukung dunia pendidikan dalam membangun ketangguhan.
Selain itu, inisiatif ini juga merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mewujudkan perlindungan yang komprehensif bagi masyarakat, tidak hanya dari sisi finansial dan kesehatan, tetapi juga dari aspek keselamatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana. Beliau berharap agar program ini dapat terus berjalan secara berkelanjutan dan dapat diadopsi oleh lebih banyak sekolah dalam rangka memperkuat sistem pendidikan yang aman dan responsif terhadap potensi bencana.
Dukungan penuh terhadap program ini juga datang dari Pemerintah Provinsi Bali. AA Bagus Suryawan, Kabid PK PLK Dinas Dikpora Provinsi Bali, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi antara Prudential Indonesia, Prudence Foundation, dan Plan Indonesia dalam memperkuat implementasi program SPAB di wilayahnya.
Ia menekankan bahwa program ini sejalan dengan upaya pemerintah provinsi dalam membangun sistem pendidikan yang tangguh dan responsif terhadap berbagai potensi bencana. Diharapkan, agar sinergi yang positif ini dapat menjadi contoh praktik baik yang dapat diterapkan di seluruh provinsi di Indonesia.
Melalui implementasi Program SPAB Komprehensif ini, Prudential Indonesia dan Prudence Foundation memiliki harapan besar untuk menciptakan perubahan yang signifikan dan berkelanjutan dalam upaya mitigasi risiko bencana.
Melalui kolaborasi yang erat dengan berbagai pemangku kepentingan dan pelibatan aktif kaum muda, program ini diharapkan tidak hanya dapat memperkuat kesiapsiagaan di Bali, tetapi juga dapat menjadi inspirasi dan direplikasi oleh lebih banyak sekolah di seluruh Indonesia. Dengan demikian, diharapkan akan terwujud sistem pendidikan yang lebih aman, tangguh, dan responsif terhadap berbagai risiko bencana. ***