Ekonomi Indonesia Kuat, Konsumsi Domestik Jadi Tumpuan Utama Pertumbuhan

Menko Airlangga Hartarto di Indonesia Retail Summit & Expo (IRSE) 2025 di Jakarta, Rabu (2782025) (ekon.go.id)

JAKARTA- Perekonomian Indonesia terus menunjukkan performa yang solid, mencatat pertumbuhan sebesar 5,12% secara tahunan (yoy) pada Triwulan II-2025.

Kinerja impresif ini didorong kuat oleh konsumsi rumah tangga yang menyumbang 2,64% dari total pertumbuhan dan mengambil porsi lebih dari separuh Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, tepatnya 54,25%.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa konsumsi adalah "pengali terbesar" untuk mencapai target ambisius Presiden Prabowo Subianto, yaitu pertumbuhan ekonomi 8%. "Kita harus memberikan apresiasi kepada sektor konsumsi," kata Airlangga dalam acara Indonesia Retail Summit & Expo (IRSE) 2025 di Jakarta pada Rabu (27/8/2025).

Melansir ekon.go.id,  Airlangga Hartarto menambahkan, pertumbuhan konsumsi ini juga didukung oleh perkembangan pesat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta produk lokal yang semakin diminati.

Berbagai program seperti BINA Lebaran, Friday Mubarak, dan Indonesia Shopping Festival disebut Airlangga sebagai bukti keberhasilan sinergi antara pemerintah, pemerintah daerah, dan pelaku usaha dalam memacu daya beli masyarakat.

Selain dorongan dari dalam negeri, sektor pariwisata juga berperan penting. Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hingga Juni 2025 telah mencapai 7 juta kunjungan, lebih dari setengah capaian tahun 2024. Hal ini diperkirakan menghasilkan devisa hingga Rp160 triliun, membuka peluang emas bagi sektor ritel, kuliner, dan produk kreatif lokal.

Airlangga juga optimistis bahwa pembukaan kembali bandara untuk penerbangan internasional, sesuai arahan Presiden, akan semakin mendongkrak program belanja di Indonesia, terutama bagi turis yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan belanja.

Prospek perdagangan Indonesia pun semakin cerah dengan proses penandatanganan kerja sama IEU-CEPA (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement) yang akan membuka akses pasar Eropa tanpa biaya masuk. ***


Related Stories