Ekonomi & Pariwisata
Dunia Seni Rupa Melesu, Lie Ping Ping Beralih Produksi Kaos Cukil
Denpasar, Balinesia.id – Pandemi Covid-19 yang tidak jelas kapan akan berakhir membuat sebagian orang untuk melakukan terobosan-terobosan kreatif. Tidak terkecuali pelukis Bali, Lie Ping Ping. Lantaran dunia seni rupa yang lesu, ia kini mengalihkan kreativitasnya pada seni cetak cukil di atas kaos.
“Sebenarnya mencetak di kaos dengan teknik cukil sudah lama saya lakoni. Awalnya untuk konsumsi sendiri, namun karena pandemi, ketika seni rupa lesu, saya lebih fokus untuk menggarap. Kasarnya, produk ini muncul dari insting untuk bertahan hidup,” katanya saa dihubungi di Denpasar, Selasa (26/1).
Perupa yang bermain dalam genre seni rupa naif ini mengatakan, selama pandemi Covid-19 kolektor seni memang memiliki kecenderungan untuk pilih-pilih untuk mengoleksi suatu karya seni. Banyak dari para kolektor itu berpikir dua kali untuk mengoleksi karya, lebih banyak berpikir untuk menyimpan uangnya.
“Kolektor saat ini cenderung pilih-pilih, lebih banyak memilih menyimpan uangnya untuk keperluan yang lebih prioritas, sehingga dampaknya bagi saya, juga mungkin perupa lainnya juga sangat terasa. Akhirnya saya bawa ide-ide saya ke kaos,” katanya.
Ping Ping menuturkan, saat ini ia mengembangkan ide kreatif itu dalam wadah yang dinamai Cukilin. Project itu digarap bersama rekannya yang merupakan seniman cukil, Niluh Pangestu.
“Ide awalnya itu dari dia. Dia juga yang mengajari saya mencukil. Setelah tahu teknik itulah baru saya aplikasikan dengan gambar-gambar sesuai gaya lukisan saya,” katanya.
Selain memproduksi dalam bentuk kaos dan totebag, Cukilin yang digerakkan oleh mereka berdua saat ini juga aktif mengajar workshop mencukil di sejumlah tempat, di antaranya Ubud, Canggu, dan sekitarnya. (jro)
