DPP Peradah Indonesia Bali Minta “Prajuru Pura” Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

I Komang Agus Widiantara

Denpasar, Balinesia.id – Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Bali resmi digulirkan per 14 Januari 2021 lalu. Dalam program vaksinasi nasional ini, Bali kebagian 2,9 juta vial vaksin yang akan dibagi secara bertahap, dimana tenaga kesehatan akan menjadi prioritas pertama.

Ketua DPP Peradah Indonesia Bali, I Komang Agus Widiantara, menyambut baik program tersebut. Pihaknya mendukung gerakan vaksinasi yang dicanangkan pemerintah guna mengatasi pandemi Covid-19 yang belum berhenti menyebar.

Terhadap prioritas pemberian vaksin, pihaknya pun berharap para prajuru dan pangayah pura yang ada di Bali juga dimasukkan dalam prioritas utama. “Kita berharap pangayah yang ada di pura juga menjadi prioritas sebagai penerima vaksin, sebab mereka berada dalam kategori yang rentan terpapar Covid-19,” katanya saat dihubungi dari Denpasar, Sabtu (16/1/2021).

Ia mengatakan prajuru dan pangayah pura memiliki kerentanan yang sangat tinggi terpapar Covid-19. Sebagai pelayan umat yang bersembahyang di pura, mereka memiliki kecenderungan berjumpa dengan banyak orang dengan mobilitas yang tinggi.

“Selama pandemi, kita lihat laju orang sembahyang ke pura itu masih tinggi. Meski pangayah dan pamedek sudah dibekali dan menerapkan dengan protokol kesehatan, perlindungan kepada mereka tetap diperlukan, karena mereka berhadapan langsung,” ucapnya.

Lebih jauh, pihaknya pun mengajak masyarakat Bali untuk mendukung dan mengikuti program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah. “Kalau pun ada kalangan tertentu yang masih beranggapan tidak menerima program ini, pandangannya harus tetap dihargai, tapi jangan sampai idealisme dari segelintir orang ini mengganggu orang lain, memprovokasi, sehingga menggagalkan upaya kita bersama memutus pandemi,” imbuhnya.

Seperti diberitakan, selama vaksinasi Covid-19 dilaksanakan, Bali akan menggelontor 2.999.400 vial vaksin. Kepala Dinas Kesehatan Bali, dr. Ketut Suarjaya, mengatakan bahwa vaksin ini akan dibagi menurut kelompok penerimanya, di mana 30.320 vial akan diberikan kepada tenaga kesehatan dan tenaga penunjang faskes, termasuk tenaga tracing. Kemudian, ada 263.389 vial yang akan diberikan kepada pelayan publik seperti TNI, Polri, Satpol PP, guru, hingga aparat hukum.

Selanjutnya, sebanyak 1.290.243 vial akan diberikan pada golongan masyarakat rentan secara geo spasial dan sosial ekonomi, 854.756 vial vaksin pada masyarakat dan pelaku ekonomi, serta 560.782 vial lainnya diberikan pada golongan masyarakat rentan.

Adapun vaksinasi pertama ini akan diprioritaskan pada masyarakat berusia 18-59 tahun. Setelah tahap pertama usai, baru kemudian vaksinasi akan dilanjutkan pada golongan masyarakat berusia 60 tahun. (jro)

Bagikan

Related Stories