Ditopang Pertumbuhan KPR Subsidi, BTN Salurkan Kredit Rp265,9 Triliun

Nasabah mencari informasi mengenai kredit pemilikan rumah (KPR) di kantor pusat Menara BTN, Gajahmada, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Jakarta, Balinesia.id – Kineja positif kredit PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) ditopang pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi sehingga mampu menyalurkan kredit mencapai Rp265,9 Triliun. 

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menyebutkan telah disalukan kredit dan pembiayaan sebesar Rp265,9 triliun pada kuartal II-2021, tumbuh 5,59% secara tahunan atau year on year (yoy).

“Pertumbuhan tersebut tercatat berada jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional. Data Bank Indonesia merekam pertumbuhan kredit industri perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 0,45 persen yoy per Juni 2021,” kata Haru dalam konferensi pers, Rabu 28 Juli 2021.

Baca Juga: Konsisten Beradaptasi dan Berinovasi, Rumah Tapak Agung Podomoro Laris Manis di Semester I 2021

Disebutkan, penyaluran kredit BTN untuk PR subsidi naik 11,17% yoy menjadi Rp126,29 triliun, sedangkan KPR non-subsidi tumbuh 0,90% yoy menjadi Rp80,59 triliun. Kredit konsumer non-perumahan juga tercatat meningkat di level 17,47% yoy menjadi Rp5,43 triliun. 

Selain kenaikan penyaluran, BTN mencatat perbaikan pada kualitas kredit. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) gross BTN membaik sebesar 61 bps ke level 4,10% dari 4,71% di periode yang sama tahun lalu. 

Dilansir dari Trenasia.com, jejaring Balinesia.id, penurunan NPL tersebut juga disertai peningkatan pencadangan sebesar 1.282 bps dari 107,90% pada kuartal II-2020 menjadi 120,72% di kuartal II-2021.

Baca Juga: 29 Tahun FWD Insurance, Terus Ajak Masyarakat Aktifkan Perlindungan Asuransi

Melalui ekspansi kredit itu, perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan bunga sebesar 1,39% yoy. Beban bunga juga berhasil ditekan turun sebesar 13,63% yoy sehingga pendapatan bunga bersih BTN melonjak di level 28,18% yoy.

Laba bersih BTN tercatat tumbuh di level 19,87% yoy menjadi Rp920 miliar pada kuartal II-2021 dari Rp768 miliar di periode yang sama tahun lalu.  

Capain itu berkat kontribusi berbagai perbaikan proses bisnis lainnya. (roh)

Bagikan

Related Stories