Feature
Disebut Korupsi Sritex, Ini Sumber Kekayaan Iwan Setiawan Lukminto
JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) dikabarkan telah menangkap bos PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto, pada Selasa malam, 20 Mei 2025. Penangkapan ini dilaksanakan terkait kasus dugaan korupsi terkait pemberian kredit kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex/SRIL).
Dalam kasus ini, Kejagung menangkap tiga orang sebagai tersangka, salah satunya Iwan Setiawan Lukminto. Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI Abdul Qohar mengungkapkan dua tersangka lainnya yaitu mantan Direktur Utama Bank DKI Zainuddin Mappa (ZM), dan Pemimpin Divisi Komersial dan Korporasi di Bank BJB Dicky Syahbandinata (DS).
Akibat tindakan melawan hukum tersebut, negara diduga mengalami kerugian keuangan sebesar Rp692.987.592.188,00 dari total nilai tagihan yang belum dilunasi sebesar Rp3.588.650.880.028,57.
- Arab Saudi Semprot RI, Ini Alasan Haji Ilegal Dilarang
- Profil Bimo Wijayanto, Akademisi dan Birokrat yang Dipercaya Pimpin Ditjen Pajak
- Demi Kesejahteraan Petani, Deregulasi Kebijakan Pertanian Penting Dilakukan
Ketiga tersangka dikenakan Pasal ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, serta Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Sumber Kekayaan Iwan Setiawan Lukminto
Pada tahun 2020, Iwan Lukminto masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes, dengan kekayaan mencapai US$515 juta. Ia berada di peringkat ke-49 dan berhasil mempertahankan posisi tersebut hingga tahun 2021.
Lantas, apa saja asset dan bisnis yang dimiliki Iwan Lukminto dan keluarga?
1. Tekstil
Keluarga Lukminto memulai bisnis di bidang tekstil melalui PT Sri Rejeki Isman (Sritex) yang berdiri sejak tahun 1966. Perusahaan ini berkembang pesat dan menjadi salah satu produsen tekstil terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Sritex memproduksi berbagai jenis kain untuk pasar internasional, termasuk seragam militer bagi NATO dan angkatan bersenjata Jerman.
Sritex juga menjadi pemasok pakaian untuk sejumlah merek global ternama seperti Uniqlo, Zara, JCPenney, New Yorker, Sears, dan Walmart. Sejak tahun 2007, kepemimpinan perusahaan dipegang oleh putra pertama Lukminto, Iwan Setiawan Lukminto.
2. Hotel
Keluarga Lukminto, melalui anak perusahaannya PT Wisma Utama Binaloka, mengelola sekitar sepuluh hotel yang tersebar di berbagai daerah, termasuk Solo, Yogyakarta, dan Bali.
Beberapa properti hotel yang mereka jalankan antara lain Diamond Hotel, Grand Orchid, @Hom, Holiday Inn Express di Yogyakarta dan Bali, serta Horison dan Solo Mansion.
Selain bisnis perhotelan, pada tahun 2013 PT Sri Rejeki Isman Tbk yang juga merambah sektor ini resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia.
3. Gedung Olahraga
Keluarga Lukminto juga memiliki Gedung Olahraga (GOR) Sritex yang berlokasi di Solo. Fasilitas ini berfungsi sebagai pusat kegiatan olahraga, seperti untuk pertandingan bola voli, bola basket, dan berbagai kegiatan olahraga lainnya.
Selain itu, GOR Sritex juga dimanfaatkan untuk acara yang melibatkan banyak peserta dan menjadi tempat penyelenggaraan berbagai event, seperti Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII yang dijadwalkan berlangsung di Solo pada tahun 2024.
4. Investasi dan Grosir
Keluarga Lukminto turut merambah sektor investasi dan perdagangan grosir melalui dua perusahaan yang berbasis di Singapura, yakni Golden Legacy Pte Ltd dan Golden Mountain Textile, Trading Pte Ltd.
Kedua perusahaan ini bergerak di bidang investasi dan distribusi barang grosir, sehingga memperluas cakupan usaha mereka ke pasar internasional.
5. Industri Kertas
Keluarga Lukminto juga menjalankan usaha di bidang industri kertas melalui PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT). Perusahaan ini memproduksi beragam produk kertas, seperti kotak karton, tabung kertas (paper tube), dan kerucut kertas (paper cone).
6. Museum
- Harga Sembako di DKI Jakarta Kamis, 22 Mei 2025, Daging Kambing Naik, Gula Pasir Turun
- ANTM, BBTN, hingga GOTO jadi Saham Tercuan di LQ45 Pagi Ini
- IHSG Bertenaga Pagi Ini, Cek Saham Top Gainers dan Top Losers
Museum ini adalah milik pribadi pengusaha tekstil di Solo. Tumurun Private Museum merupakan museum pribadi yang dikelola oleh keluarga Lukminto yang terletak di Surakarta. Museum ini menampilkan berbagai karya seni, termasuk seni instalasi, seni kontemporer, lukisan, serta deretan koleksi mobil antik.
Pendirian museum ini menjadi wujud penghargaan kepada Lukminto, sang ayah, yang dikenal sebagai kolektor seni. Pada awalnya museum ini hanya ditujukan untuk kalangan keluarga, namun kini telah dibuka untuk publik dengan sistem kunjungan berbayar.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 22 May 2025