Ekonomi & Pariwisata
Dari Subak untuk Negeri: Panen Raya Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Tabanan, Balinesia.id- Hamparan hijau Subak Aseman di Desa Tangguntiti, Selemadeg Timur, Tabanan, berubah menjadi lautan emas saat panen raya padi tiba Rabu (7/5) lalu.
Suasana penuh syukur dan harapan menyelimuti acara yang dihadiri langsung oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M. Kehadirannya , yang tak hanya menyaksikan namun juga turut memanen bersama para petani, mengirimkan pesan kuat tentang dukungan pemerintah terhadap sektor pertanian.
Lebih dari sekadar seremoni, panen raya ini adalah manifestasi nyata dari keseriusan Tabanan dalam mewujudkan ketahanan pangan. Varietas padi Nutrizinc yang dipanen kali ini bukan padi biasa. Kandungan gizinya yang tinggi menjadi harapan baru dalam memerangi stunting, masalah kesehatan yang menjadi perhatian nasional.
- BRI Dukung Perhiasan Batu Alam Lokal Tembus Pasar Global
- BALI 7s 2025 Presented By Bank Mandiri: Festival Sepak Bola Usia Dini Terbesar di Asia Kembali Digelar
- 6 Rekomendasi Destinasi Wisata Pantai di Kebumen
Dalam waktu tanam yang relatif singkat, 95 hingga 100 hari, varietas ini mampu menghasilkan produktivitas mengesankan, mencapai 6 ton per hektare.
Di lahan seluas 35 are yang dipanen, sekitar 2,1 ton gabah berkualitas berhasil diamankan. Kabar baiknya, harga gabah kering panen saat ini berada di angka Rp 6.500 per kilogram, memberikan angin segar bagi para petani.
Bupati Sanjaya tak menyembunyikan kebanggaannya terhadap para petani Subak Aseman. Baginya, kehadiran jajaran Forkopimda, DPRD, OJK, hingga perwakilan Bank Indonesia dan Bulog, semakin mempertegas sinergi lintas sektor dalam mendukung pertanian.
- Inilah Tiga Perang Utama yang Sempat Terjadi di India-Pakistan
- 5 Rekomendasi Film Dokumenter yang Tayang di Netflix Mei 2025
- Kronologi Nana Mirdad Diteror Debt Collector, Telat Bayar Paylater Sehari
Sanjaya bahkan turun langsung ke sawah, merasakan suka duka panen, menimbang hasil, dan memeriksa kualitas gabah. Hasilnya memuaskan, sejalan dengan standar operasional yang ditetapkan, dan penggunaan alat modern semakin meningkatkan efisiensi.
Komitmen terhadap ketahanan pangan ini, ditegaskan oleh Bupati Sanjaya, sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia. Tabanan, sebagai lumbung pangan Bali, tidak hanya fokus pada padi, namun juga mengembangkan komoditas lain seperti cabai dan jagung. Sektor pertanian diyakini sebagai fondasi utama kehidupan, dan kesejahteraan petani menjadi prioritas.
Pembelian langsung hasil panen oleh Bulog dengan harga yang sesuai HPP menjadi bukti nyata keberpihakan pemerintah kepada petani. Alam Tabanan yang subur menjadi modal berharga untuk mewujudkan cita-cita kemandirian pangan.
Lebih jauh, Bupati Sanjaya memiliki visi yang menggugah. Beliau berharap pertanian tidak hanya menjadi sumber ekonomi, tetapi juga "guru kehidupan" di Tabanan, bahkan di tengah gempuran pariwisata. Sinergi antara keduanya justru dapat menciptakan nilai tambah.
Wisatawan dapat menikmati keindahan panen sebagai daya tarik unik, dan hasil pertanian lokal dapat memenuhi kebutuhan industri pariwisata.
Harapan ini disambut baik oleh Pekaseh Subak Aseman, Wayan Suka Artama, yang menyampaikan rasa syukur dan harapan agar dukungan terus mengalir demi kemajuan sektor pertanian dan kesejahteraan masyarakat. Panen raya di Subak Aseman bukan sekadar panen hasil bumi, namun juga panen semangat dan harapan untuk masa depan pertanian Tabanan yang gemilang. ***