"Darahku Mengalir untuk Negeriku", Kodam IX/Udayana Dukung Pemenuhan Kebutuhan Darah Masyarakat

Denpasar - Jajaran Kodam IX/Udayana menggelar aksi donor darah massal, Selasa (22/09/2020) hingga Rabu (23/09/2020). Sebanyak 75 kantong darah berhasil dikumpulkan pada giat di Denpasar pada hari pertama.

Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Kurnia Dewantara, mengatakan, disamping sebagai peringatan Hari Ulang Tahun TNI ke-75, gerakan tersebut turut dilaksanakan untuk mendukung program pemerintah dalam upaya mendukung ketersediaan darah. Dari 75 kantong yang didapat pada hari pertama, 22 kantong adalah golongan darah A, 14 kantong merupakan golongan darah B, 5 kantong adalah golongan darah AB, dan 34 kantong merupakan golongan darah O.

"Giat ini kami laksanakan di 100 Kantor PMI yang ada di wilayah Provinsi Bali, NTB, dan NTT yang merupakan bagian dari sinergi untuk negeri, sehingga bermanfaat bagi orang banyak dan memupuk persaudaraan antara TNI dengan masyarakat, serta meningkatkan rasa kepedulian sosial kepada semua komponen bangsa untuk berbagi serta membantu sesama," katanya di Makesdam IX/Udayana, Denpasar.

Jenderal TNI bintang dua ini menjelaskan dalam situasi pandemi seperti saat ini, kebutuhan darah segar sangat tinggi. Sebab, para pasien terpapar Covid-19 juga membutuhkan banyak darah segar untuk pemulihan.

"Bagi diri sendiri, donor darah memiliki manfaat yang sangat positif bagi kesehatan tubuh manusia, sehingga sangat dianjurkan melakukan donor darah secara rutin dan berkala, baik secara perorangan maupun kolektif di lingkungan masing-masing," jelas Kurnia Dewantara.

Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) Provinsi Bali, dr. I Gede Wiryana Patra Jaya, M.Kes., mengapresiasi giat donor darah yang difasilitasi Kodam IX/Udayana. Ia menjelaskan, kebutuhan darah harian Bali pada masa pandemi minimal 120 kantong darah per hari.

Daya dukung darah sempat terpuruk pada April-Mei 2020, yang hanya bisa memenuhi sebanyak 60 persen dari kebutuhan darah total. Pun, setelah adaptasi kebiasaan baru diterapkan, pihaknya baru bisa memenuhi sebanyak 80 persen.

"Terkait dengan terapi plasma konvalesen, Kodam IX/Udayana sudah menginisiasi untuk memulai di Bali. Sampai hari ini PMI sudah menyeleksi 72 calon pendonor dan baru mampu diambil sebanyak 43 kantong. Padahal, potensi Bali sebenarnya sangat besar," katanya.

Pihaknya menyebut bahwa data terakhir ada 400 orang calon pendonor dari tempat karantina di Bapelkes, Tangtu telah mendaftar diri sebagai calon pendonor terapi plasma. Namun, kendala yang dihadapi adalah mendatangkan calon pendonor, karena ada yang masih baru sembuh. "Secara teori dan fakta di lapangan tidak berpengaruh terhadap daya tahan tubuh pendonor, karena yang diambil hanya plasmanya saja," katanya sembari menyatakan terapi plasma baru dapat dilaksanakan di UTD Provinsi Bali dan UTD Kabupaten Badung.

Bagikan
Bambang Susilo

Bambang Susilo

Lihat semua artikel

Related Stories