Feature
Cara Menentukan Besaran Angpau Lebaran yang Cocok di Tengah Ekonomi Sulit

JAKARTA - Menjelang Lebaran, tradisi berbagi angpau menjadi momen yang ditunggu-tunggu, terutama oleh anak-anak dan keluarga dekat. Namun, di tengah situasi ekonomi yang menantang, banyak orang mulai menyesuaikan jumlah angpau yang mereka berikan.
Pakar keuangan menyarankan agar masyarakat tetap berbagi sesuai dengan kemampuan tanpa merasa terbebani. Financial Planner Prita Hapsari Ghozie menekankan bahwa besaran angpau sebaiknya disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing, bukan sekadar mengikuti norma sosial.
"Jumlah angpau dapat bervariasi, mulai dari Rp5.000 hingga Rp50.000 untuk anak-anak, tergantung pada kedekatan hubungan serta kemampuan finansial pemberi," ujar Prita dalam unggahan di akun Instagramnya, Sabtu, 22 Maret 2025.
Ia menambahkan, bagi keluarga inti atau keponakan dekat, angka Rp20.000 hingga Rp50.000 masih dianggap wajar di situasi saat ini.
Sementara itu, bagi kalangan remaja atau dewasa muda, pemberian bisa berupa uang dalam kisaran Rp50.000 hingga Rp100.000. Namun, kembali lagi, nominal tersebut tetap harus disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing individu.
Tak sedikit pula masyarakat yang mulai kreatif dengan memberikan angpau non-tunai, seperti saldo e-wallet atau voucher belanja, sebagai alternatif praktis di era digital.
Hal terpenting dari tradisi ini adalah semangat berbagi dan silaturahmi, bukan semata-mata soal nominal. Di tengah ketidakpastian ekonomi, masyarakat diimbau bijak dalam mengatur keuangan agar tetap bisa menikmati Lebaran tanpa tekanan finansial.
Rekomendasi Besaran Angpau Lebaran (Versi Prita Ghozie)
Penerima | Besaran Angpau yang Disarankan |
---|---|
Anak-anak (jauh/tetangga) | Rp5.000 – Rp10.000 |
Anak-anak (keluarga dekat) | Rp20.000 – Rp50.000 |
Remaja / Dewasa muda | Rp50.000 – Rp100.000 |
Orang tua / keluarga inti | Menyesuaikan kemampuan |
Alternatif Non-Tunai | Saldo e-wallet, voucher belanja |
Prita menegaskan, tidak ada kewajiban untuk memberikan nominal tinggi jika kondisi tidak memungkinkan. Prioritaskan kebutuhan pokok dan dana darurat, baru setelah itu sisihkan untuk angpau Lebaran sesuai kemampuan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Ananda Astri Dianka pada 22 Mar 2025