Feature
Cara Jitu Menabung Dana Darurat Meski Gaji Pas-pasan
JAKARTA – Kehidupan kerap dipenuhi oleh hal-hal tak terduga, termasuk pengeluaran yang muncul tanpa peringatan. Mulai dari kerusakan kendaraan, kebutuhan medis mendesak, hingga risiko kehilangan pekerjaan, semua dapat memengaruhi kestabilan finansial. Oleh karena itu, keberadaan dana darurat sangat penting untuk memberikan perlindungan dan ketenangan secara finansial.
Rencana menabung untuk dana darurat berfungsi sebagai perlindungan dari masalah keuangan yang bisa muncul secara tiba-tiba.
Pengeluaran tak terduga dapat mengganggu anggaran jika kalian tidak memiliki dana cadangan. Tanpa dana darurat, banyak orang terpaksa mengandalkan kartu kredit atau pinjaman, yang pada akhirnya bisa menimbulkan utang jangka panjang dan tekanan finansial.
- Mengenal Keluarga Rothschild, Konglomerat Yahudi di Balik Berdirinya Israel
- Perjalanan Yovie Widianto: Dari Kahitna jadi Komisaris Pupuk Indonesia
- Disokong BRI, UMKM Penyuplai Makan Bergizi Gratis Bisa Tingkatkan Kapasitas Dapur
Memiliki dana darurat memberikan keamanan finansial karena kalian bisa menghadapi kebutuhan mendesak tanpa harus berutang. Misalnya, jika mobil rusak, kalian bisa langsung membayar biaya perbaikan tanpa menggunakan kartu kredit berbunga tinggi. Atau jika tiba-tiba kehilangan pekerjaan, tabungan tersebut bisa membantu membayar sewa dan tagihan selama mencari pekerjaan baru.
Selain itu, dana darurat juga memberikan keleluasaan finansial. Ketika muncul peluang baik, seperti tawaran pekerjaan di kota lain kalian bisa pindah tanpa terbebani secara ekonomi. Jika kalian perlu cuti kerja karena alasan pribadi, dana darurat yang memadai memastikan kalian tetap bisa mengelola pengeluaran tanpa khawatir kehilangan penghasilan.
Cara Efektif Menabung Dana Darurat dengan Gaji Pas-pasan
Dilansir dari beberapa sumber, berikut cara nabung dana darurat:
1. Susun Anggaran yang Jelas
Langkah awal dalam menyusun rencana menabung untuk dana darurat adalah menentukan jumlah yang ingin dicapai.
Catat seluruh pemasukan dan pengeluaran, sekecil apa pun nominalnya. Dengan mencatat secara rinci, kalian bisa membedakan kebutuhan dasar seperti makanan, transportasi, dan tempat tinggal, dan mana keinginan, seperti langganan layanan hiburan, hangout di kafe, atau belanja impulsif secara online.
Prioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan utama saja. Dari pendapatan yang tersisa, alokasikan persentase tetap, misalnya 5-10% per bulan, khusus untuk dana darurat. Jangan khawatir jika jumlahnya belum besar, karena yang terpenting adalah kebiasaan menabung secara konsisten.
Lakukan peninjauan rutin setiap bulan untuk memastikan pengeluaran tetap terkendali dan dana darurat berkembang sesuai rencana.
2. Buat Rekening Tabungan Terpisah
Jika kalian menaruh uang di rekening yang sering digunakan untuk transaksi harian, ada risiko uang tersebut terpakai tanpa disadari. Buka rekening khusus yang didedikasikan untuk dana darurat.
Memisahkan dana ini dari rekening utama akan membantu kalian menghindari godaan menggunakan uang tersebut untuk hal-hal yang tidak mendesak. Pilihlah rekening tabungan dengan bunga yang kompetitif agar dana darurat kalian tetap berkembang seiring waktu, namun tetap mudah diakses saat dibutuhkan.
3. Cari Penghasilan Tambahan
Pertimbangkan untuk mengambil pekerjaan paruh waktu atau pekerjaan lepas guna menambah pemasukan. Gunakan seluruh penghasilan tambahan ini khusus untuk mengisi dana darurat. Dengan cara ini, kalian bisa mempercepat pertumbuhan tabungan tanpa terlalu membebani keuangan harian.
4. Terapkan Gaya Hidup Hemat dan Konsisten
Menjalani hidup hemat merupakan langkah penting dalam membangun dana darurat.
Hindari kebiasaan konsumtif yang sering kali menguras keuangan tanpa terasa. Contohnya, dengan mengurangi frekuensi makan di luar, memanfaatkan transportasi umum, atau mencari promo untuk kebutuhan sehari-hari.
- Dibom Iran, Begini Peran Bursa Efek Tel Aviv di Perekonomian Israel
- Harga Sembako di DKI Jakarta Jumat, 20 Juni 2025, Cabe Rawit Ijo Besar Naik, Beras IR. I (IR 64) Turun
- Jakarta Menuju 500 Tahun: Saatnya Ekonomi Kreatif Jadi Solusi Anak Muda
Selain berhemat, yang tak kalah penting adalah menjaga konsistensi. Jika menabung dalam jumlah besar terasa berat, mulailah dari nominal kecil.
Tetapkan komitmen untuk menyisihkan jumlah tertentu setiap bulan, bisa berupa nominal tetap seperti Rp25 ribu atau persentase dari penghasilan, misalnya 5%. Yang terpenting adalah konsistensi, karena seiring waktu, kontribusi kecil tersebut akan berkembang menjadi jumlah yang berarti.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 23 Jun 2025