Bali Community
Bulan Bahasa Bali 2021 Refleksikan Kearifan Hutan
Denpasar, Balinesia.id – Pemuliaan Hutan atau Wana Kerthi menjadi gagasan pokok Peringatan Bulan Bahasa Bali ke-3 tahun 2021. Mengangkat tema “Wana Kerthi: Sabdaning Taru Mahottama”, kegiatan pemulian bahasa, aksara, dan sastra Bali itu akan digelar secara luring-daring pada 1-28 Februari 2021.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, di Denpasar, Minggu (24/1/2021) mengatakan tema “Wana Kerthi: Sabdaning Taru Mahottama” bermakna Bulan Bahasa Bali sebagai Altar Pemuliaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali Tertaut Jelajah Pemaknaan Hutan sebagai Prana Kehidupan. Pelaksanaannya disandarkan pada sejumlah teks tradisional Bali yang membicarakan hutan.
"Seluruh isian Bulan Bahasa Bali dipastikan menerjemahkan konsep tema tersebut dari berbahai sumber pustaka lontar, seperti Taru Pramana, Aji Janantaka, terkait usadha (pengobatan, red), dan lain-lain. Adapun skema isian kegiatan memadukan luring dengan daring, termasuk pergelaran virtual," katanya.
Ia mengatakan, Peringatan Bulan Bahasa Bali 2021 diisi oleh enam program yakni Widyatula (seminar), Kriyaloka (lokakarya), Prasara (pameran), Wimbakara (lomba), Utsawa (festival), dan Sesolahan (pergelaran). Selain itu, juga ada pemberian penghargaan Bali Kerti Nugraha Mahottama untuk dua orang yang telah berjasa dalam usaha pelestarian dan pengembangan bahasa, aksara, dan sastra Bali.
Widyatula akan mengangkat enam topik tentang Kalimosaddha, Widyosadha, Sastra Panaweng Gering, Usadhi Pranawa, Usadhikanda, dan Dharma Usadha. Sementara, Kriyaloka menghadirkan tiga materi yakni Pangenter Acara (Pembawa Acara), Ngreka Baligrafi, dan Ngracik Loloh. Adapun Prasara (pameran) akan melibatkan 60 seniman prasi lintas generasi, yang merupakan pameran karya seni prasi terbesar di Bali.
“Jika pada Bulan Bahasa Bali tahun-tahun sebelumnya ditandai dengan Utsawa (Festival) Nyurat Lontar, maka untuk tahun ini terkait kondisi pandemi Covid-19, diisi dengan Festival Gita Pangrastiti Pamahayu Jagat Ngider Bhuwana,” jelasnya.
Dalam festival tersebut, para Penyuluh Bahasa Bali dari berbagai kabupaten/kota di Bali akan bersama-sama melantunkan bait-bait Pupuh Sanjiwani sebagai bentuk harapan agar wabah bisa segera berakhir dan dunia bersih kembali.
Wimbakara juga akan menghadirkan 17 jenis lomba, baik kategori umum maupun kategori seleksi kabupaten. Lomba kategori umum meliputi Lomba Pidarta Tingkat Universitas, Lomba Vlog, Lomba Artikel, Lomba Musikalisasi Puisi, Lomba Foto dan Caption Berbahasa Bali, Lomba Cipta Puisi, Lomba Cerpen, Lomba Prasi, Lomba Poster, dan Lomba Komik Strip. Sedangkan kategori seleksi kabupaten adalah Lomba Nyatua Bali Krama PKK, Lomba Pidato Berbahasa Bali Bendesa Adat, Lomba Debat Bahasa Bali, Lomba Baligrafi, Lomba Mengetik Aksara Bali di Komputer, Lomba Ngwacen Lontar Daa Taruna, dan Lomba Nyurat Aksara Bali Tingkat SD.
Selanjutnya Sesolahan akan melibatkan 16 Sanggar yang dikurasi kurator Bulan Bahasa Bali yaitu Prof. Nyoman Suarka, Dr. Komang Sudirga, dan Putu Eka Guna Yasa.
"Dengan berbagai agenda acara yang disiapkan selama Bulan Bahasa Bali ini diharapkan dapat menyemesta hingga ke seluruh desa adat di Bali dan benar-benar menjadi altar pemuliaan bahasa, aksara, dan sastra Bali,” katanya. (jro)
