BI Bentuk TP2DD Percepat Sistem Transaksi secara Elektronik di Daerah

Kepala Divisi SP PUR MI BI Perwakilan Bali Agus Sistyo menegaskan itu, saat audiensi dengan Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana di Kantor Walikota Denpasar Jumat (15/10/201). (Humas Pemkot Denpasar)

Denpasar, Balinesia.id- Bank Indonesia membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) guna Untuk mempercepat sistem transaksi secara  elektronifikasi dan digital di daerah-daerah.

Kepala Divisi SP PUR MI BI Perwakilan Bali Agus Sistyo menegaskan itu, saat audiensi dengan Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana di Kantor Walikota Denpasar Jumat (15/10/201).

Agus mengatakan,  elektronifikasi dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam bertransaksi utamanya dalam membayar kewajibannya seperti pembayaran pajak, retribusi, rekening listrik, rekening air, dengan satu kali klik.

"Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang melakukan transaksi secara manual," katanya.

Baca Juga:  Resmikan Kantor Pusat di Solo, KMB Optimis Bangun Kolaborasi dan Entrepreneur RI

Mengingat TP2DD ini baru terbentuk sehingga  akan diperlombakan untuk Kabupaten /Kota sehingga akan mempercepat sistem transaksi elektronik di masyarakat.

Kata Agus Sistyom Kota Denpasar terkenal akan Ikon Smart City sehingga diharapkan di tahun 2021 ini ada output yang menonjol tentang elektronifikasi dibandingkan kota lainnya.

Guna mensukseskan dan mempercepat elektronifikasi  itu diharapkan kolaborasi Pemerintah Kota Denpasar dengan stakeholder lainnya.

Terbentuknya TP2DD di pemerintah daerah untuk perluasan digitalisasi guna meningkatkan transparansi transaksi keuangan daerah, mendukung tata kelola, dan mengintegrasikan sistem pengelolaan keuangan daerah.

Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana menegaskan mengaku Pemerintah Kota Denpasar siap berkolaborasi dalam mendukung percepatan elektronifikasi tersebut.

Pihaknya akan terus  mensosialisasikan peran digital di seluruh sektor.

“Kami  akan terus sosialisasikan untuk membiasakan masyarakat tidak memakai pembayaran tunai lagi dan beralih dengan pembayaran elektronik atau digital,” imbuh Wiradana. (roh)
 


Related Stories