BI Bali Klaim PPKM Pil Pahit Tapi Akan Menyembuhkan

Kepala BI Bali Trisno Nugroho menilai PPKM merupakan pil pahit tapi akan menyembuhkan (Humas BI Bali)

Denpasar, Balinesia.id—Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang banyak membuat masyarakat kesusahan berakvitas dan berusaha dipandang sebagai pil pahit tetapi bermanfaat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali Trisno Nugroho menganalogikan sebagai jamu pahit yang dalam jangka pendek terlihat kurang bersahabat bagi perkembangan ekonomi. Namun dalam jangka panjang merupakan salah satu obat mujarab bagi rebound perekonomian Bali.

“PPKM darurat dapat membawa dampak positif apabila efektif mencapai tujuannya, yakni terkendalinya angka Covid-19. Oleh sebab itu, kebijakan ini harus mendapat dukungan semua pihak, agar tujuannya dapat tercapai dan PPKM tidak berkepanjangan,” tuturnya, Kamis (15/7/2021).

Menurutnya, semakin cepat angka Covid-19 terkendali, maka semakin cepat perekonomian kita bangkit. Di Bali angka penyebaran Covid-19 terus meningkat. Berdasarkan data Satgas Covid-19 Bali, hingga 15 Juli, pasien positif harian mencapai 834 orang dan 14 orang meninggal dunia. Jumlah ini terus berakumulasi jika dibandingkan saat masa awal pemberlakuan PPKM Darurat.

Jumlah penduduk miskin di Bali terus bertambah. BPS Bali memaparkan, pada periode Maret 2020 hingga Maret 2021, ada tambahan sebanyak 37.000 orang warga miskin di daerah ini.

Jika ditotal, pada Maret 2021 ada sebanyak 201.970 orang masuk kategori miskin di Pulau Dewata sedangkan Maret 2021 sebanyak 165.190 orang. Penduduk miskin didefinisikan sebagai penduduk dengan pengeluaran per kapita di bawah (atau lebih rendah) dari besaran yang disebut sebagai garis kemiskinan. Pada kondisi Maret 2021, garis kemiskinan di Provinsi Bali tercatat sebesar Rp452.221 per kapita per bulan.

 

Menurut Kepala BPS Bali Hanif Yahya garis kemiskinan yang paling banyak menyebabkan penduduk miskin adalah makanan sebesar 69 persen sedangkan non makanan 31 persen. Diakuinya peningkatan penduduk miskin tersebut ada pengaruh dari pandemi Covid-19.

Editor: Cahaya Embun

Related Stories