BI: 310.266 Merchant di Bali Manfaatkan QRIS

BI menggelar webinar dengan topik “Adaptasi Bisnis di Tengah Penurunan Pariwisata. (BI Bali)

Denpasar, Balinesia.id - Bank Indonesia terus mendorong proses transformasi digital melalui sistem pembayaran menggunakan QRIS yang hingga saat ini tercatat 310.266 Merchant sudah terhubung QRIS.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia ( BI ) Provinsi Bali, Trisno Nugroho menegaskan hal itu baru baru ini dalam Webinar dengan topik “Adaptasi Bisnis di Tengah Penurunan Pariwisata.

Dengan QRIS, memungkinkan pelaku usaha untuk masuk ke dalam ekosistem digital dalam bertransaksi tanpa tatap muka sehingga pembayaran bisa berlangsung cepat, mudah, murah, aman, dan handal.

“ Hingga kini jumlah pelaku usaha yang telah terhubung dengan QRIS sudah mencapai lebih dari 10 juta merchant di Indonesia, sementara di Bali berjumlah lebih dari 310.266 merchant, “ jelas Trisno Nugroho.

Ditengah Pandemi,Pelaku usaha dituntut untuk mampu beradaptasi secara cepat terhadap perubahan yang terjadi. Adapun salah satu cara beradaptasi yakni dengan mengadopsi digitalisasi, mulai dari aspek produksi, pemasaran, pembayaran, hingga pembiayaan.

Seiring dengan penurunan level PPKM di Bali, Trisno menyebutkan, perekonomian Bali pada triwulan II 2021 mulai menunjukkan pemulihan  tumbuh sebesar 2,83% (yoy). Di samping itu, transaksi digital di Bali terus mengalami kenaikan yaitu Rp30 miliar per bulan dengan jumlah transaksi sebanyak 376 ribu.

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, mengapresiasi berbagai usaha Bank Indonesia yang  kontinyu mendukung pelaku usaha terus berinovasi dan memotivasi perubahan pola pikir, sikap dan perilaku dari pelaku usaha.

Selain untuk mendukung pemulihan ekonomi, pemanfaatan teknologi digital juga dapat meningkatkan daya saing,

Pelaku usaha yang tidak memanfaatkan teknologi digital di era globalisasi ini akan tertinggal karena digitalisasi adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari.

Oleh karena itu, webinar kali ini dinilai sangat tepat  menginspirasi dan motivasi  pelaku usaha untuk mulai memanfaatkan teknologi digital.

Beberapa pelaku usaha, digitalprenuer, dan perbankan sebagai narasumber diantaranya, Founder Sehat Segar Herbal Drink, Hermien Sri Rejeki dan Co-Founder Bakmi Sundoro, Bintari Saptanti, mereka  berbagi pengalaman dan wawasan agar produk yang dijual dapat menembus pasar international.

Pemilik Krisna Oleh-oleh Bali, Ajik Krisna menjelaskan cara pelaku bisnis untuk tetap bertahan dan berinovasi di masa pandemi. Hadir pula Riyeke Usdianto sebagai Digitalprenuer memberikan tips pemasaran melalui media digital dan pola pikir dalam menjalankan usaha. (roh)

 


Related Stories