Bertemu Presiden, Koster Minta Tambahan 3 Juta Vaksin

Gubernur Bali, Wayan Koster (kiri) saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pekan lalu.

Denpasar, Balinesia.id – Bali terus melakukan upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Salah satu yang ditempuh dengan menggenjot vaksinasi untuk mempercepat kekebalan kelompok atau herd immunity.

Gubernur Bali, Wayan Koster,  dalam rapat terbatas bersama Presiden RI, Joko Widodo di Istana Merdeka, awal pekan lalu mengatakan bahwa hingga saat ini Bali sudah menerima 3 juta dosis vaksin dari Pemerintah Pusat. Dari jumlah tersebut, 1,4 juta orang atau 47 persen telah menerima vaksin suntikan pertama dan  659 ribu orang atau 22 persen  telah menerima vaksin suntikan kedua. Namun, agar vaksinasi mencapai 70 persen dari seluruh populasi Bali atau sekitar 3 juta penduduk, Bali membutuhkan 6 juta dosis vaksin lagi.

“(Bali) memohon tambahan vaksin sebanyak 3 juta dosis agar vaksinasi di Bali bisa selesai tuntas bulan Juli 2021,” kata Koster dalam keterangannya di Denpasar, Kamis (10/6/2021).

Koster menjelaskan, saat ini pihaknya telah merasakan dampak dari pelaksanaan vaksinasi Covid-19, yang ditunjukkan dengan angka kasus baru yang semakin menurun dalam beberapa pekan terakhir. Saat ini rata-rata kurang dari 50 kasus baru per hari. Kemudian, tingkat kesembuhan semakin meningkat mencapai angka lebih dari 95 persen atau di atas rata-rata nasional yang saat ini berada di kisaran 91. 

“Tingkat kematian mencapai kini mencapai 3,71 persen dan cenderung menurun, namun memang masih di atas rata-rata nasional yakni 2,78 persen. (Sementara) jumlah kasus aktif mencapai kurang dari 1 persen yang terus menurun atau di bawah rata-rata nasional 5,24 persen, (jumlahnya) yaitu 473 orang dengan 227 orang dirawat di rumah sakit dan 246 orang di isolasi/karantina,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Koster juga menyampaikan 10 aspirasi dari masyarakat Bali. Selain memohon 3 juta dosis vaksin, Koster juga meminta agar Pemerintah Pusat mendorong kunjungan wisatawan domestik ke Bali dengan memberi insentif khusus. Selain itu, ia juga meminta meningkatkan program Work From Bali (WFB) menjangkau semua kementerian/lembaga. 

“Kami meminta agar Pemerintah Pusat meningkatkan pertemuan-pertemuan nasional dan dunia di Bali, mengusulkan agar wisatawan mancanegara bisa dibuka secara terbatas pada akhir bulan Juli 2021, dan melanjutkan program hibah pariwisata untuk pelaku usaha pariwisata dan pendukung pariwisata serta untuk membantu pendapatan pemerintah kabupaten/kota, karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang turun drastik,” katanya.

Selanjutnya, masyarakat Bali juga meminta perpanjangan jangka waktu membayar cicilan pinjaman bagi pelaku usaha pariwisata melalui perubahan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, menyesuaikan dengan pulihnya pariwisata/ekonomi Bali. Kemudian, mengusulkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) padat karya. 

“Kami mengusulkan pinjaman lunak bagi pelaku usaha dan pendukung usaha pariwisata Bali dan pada kesempatan itu juga memohon Bapak Presiden RI berkenan membuka secara resmi acara Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-43, tanggal 12 Juni 2021, secara daring (virtual),” tandasnya. jpd


Related Stories