Beri Beragam Manfaat, Peracikan Obat Herbal Perlu Pengetahuan Memadai

I Nyoman Sridana ketika menjelaskan manfaat tanaman herbal yang ada di kawasan pekarangan rumah

Denpasar, Balinesia.id – Herbal menjadi alternatif yang patut dilirik dalam dunia pengobatan. Sebab, obat herbal itu memberikan banyak manfaat, di samping minim efek samping dan mudah didapat.

Hal tersebut dinyatakan praktisi herbal Bali, I Nyoman Sridana, M.Si., dalam kegiatan Krialoka Ngracik Loloh serangkaian Bulan Bahasa Bali 2021 yang digelar dengan penerapan protokol kesehatan di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Senin (22/2/2021). Kala itu, ia didaulat sebagai narasumber krialoka atau workshop meracik loloh atau jamu herbal bersama praktisi herbal lainnya, Ida Ayu Rusmarini.

“Keunggulan herbal itu sedikit memiliki efek samping. Di herbal juga memiliki manfaat lebih dari satu, mudah didapat karena tumbuh disekitar rumah pekarangan, di tegala,  dan sudah banyak masyarakat yang membudidayakan,” katanya.

Meski demikian, pihaknya menilai dalam proses pemanfaatan tumbuhan-tumbuhan di lingkungan sekitar memang membutuhkan pengetahuan yang memadai. Masyarakat hendaknya mengetahui pengolahan tanaman-tanaman bermanfaat herbal dengan baik dan benar, termasuk menggunakan alat-alat yang benar ketika meraciknya.

“Mengolah herbal bisa juga menggunakan alat-alat di rumah, namun jangan mengunakan alat-alat yang mudah berkarat. Paling sederhana menggunakan alat-alat di rumah yang bahannya dari keramik, gelas kaca, panci kaca, atau dari tanah liat,” katanya.

Lebih jauh, dosen luar biasa Universitas Hindu Indonesia atau Unhi Denpasar ini mengatakan bahwa tata cara meracik tanaman herbal itu bisa diketahui dalam teks-teks lontar usadha. Selain itu, cara-cara pengolahan herbal seringkali juga ditemui dalam sastra-sastra lisan yang berkembang dan mentradisi di masyarakat.

Salah satu teks rujukan yang digunakannya dalam meracik loloh adalah Geguritan Sucita Subudi. Dalam sastra tradisional Bali ini, dijelaskan ada beberapa tanaman yang memiliki khasiat herbal, di antaranya don piduh atau pegagan, don meniran, petikan kebo, dan empon-empon. Teks ini menyatakan bahwa herbal-herbal yang sering hidup di sekitar pekarangan ini memiliki manfaat terkait peningkatan imunitas tubuh.

“Secara ilmiah memang terbukti kandungan tanaman tersebut membantu meningkatkan imunitas tubuh. Tapi, kalua dibilang jamu mengobati Covid-19 itu rasa belum, karena perlu pembuktian secara ilmiah dan uji laboratorium yang lebih jauh lagi,” katanya. (jpd)

Bagikan

Related Stories