Bangun Ekonomi, UMKM dan Usaha Besar Wajib Berjalan Beriringan

BANGLI - Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM sangat besar dalam menopang perekonomian negara. Namun, umumnya pelaku UMKM sulit menjadi besar jika tidak bermitra dengan pelaku usaha besar.
 
Terhadap hal tersebut, jika ingin berkembang UMKM wajib membangun kemitraan yang ideal. Menurut regulasi yang ada saat ini, pelaku usaha besar juga memiliki kewajiban untuk menyokong keberadaan UMKM.
 
"Kemitraan ini sudah diamanatkan dalam Undang-undang UMKM, bahwa pelaku usaha besar itu wajib menjalin kemitraan dengan pelaku UMKM. Karena memang, biar perekonomian itu tumbuh sehat, tentunya hang besar, yang menengah, yang kecil, yang mikro harus tumbuh bersama-sama," kata Wakil Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU, Ukay Karyadi, dalam "Sosialisasi Pola Kemitraan Ideal Antara Pelaku Usaha Besar dan UMKM" yang diselenggarakan KPPU RI bekerja sama dengan Wakil Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih, di Bangli, Jumat (20/11/2020).
 
Ia melanjutkan, ketika ekosistem pariwisata hanya menumbuhkan pelaku usaha besar, ketimpangan akan terjadi dan semakin melebar. Hal ini akan menjadi masalah dalam perekonomian. "Jika itu terjadi, biayanya mahal, oleh karena itu kita harus tumbuh bersama-sama, maju bersama-sama, yang besar bukan untuk dimatikan, yang kecil bukan untuk dikasi keistimewaan yang tidak terkontrol," ucapnya.
 
Jalan tengah mengurai persoalan itu adalah kemitraan yang ideal. Wujudnya dapat dilakukan dengan bermacam-macam yang telah disepakati kedua belah pihak dan saling menguntungkan. "Ketika pola kemitraan tersebut dijalankan, keuntungan pelaku usaha besar akan turut mengalir ke pelaku UMKM, karena bisnisnya bermitra," tegasnya.
 
Pandangan itu pun diamini narasumber lainnya, D. Sures Kumar. mantan Ketua Umum DPN Peradah Indonesia mengingatkan bahwa dalam bermitra, UMKM harus memperhatikan setiap kesepakatan yang dilakukan. Sebab, dalam beberapa kasus yang diadvokasi olehnya, banyak UMKM kemudian menjadi korban dari usaha besar lantaran tidak jeli dengan setiap poin yang disepakati.
 
"Saat ini UMKM punya peluang yang sangat besar untuk berkembang, sebab Presiden Joko Widodo telah memproyeksikan di tahun 2023 Indonesia menjadi negara dengan perekonomian nomor enam di dunia. Hal itu akan terwujud jika disokong oleh kehidupan UMKM yang sehat," jelasnya.
 
Melihat fenomena di Kabupaten Bangli, ia memaparkan bahwa jumlah UMKM sebenarnya cukup besar jika dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Bali. Kondisi ini menurutnya perlu dijaga dan dikembangkan. "Tentu UMKM juga harus siap dengan kualitas, misalnya jika bergerak di sektor pertanian, bagaimana hasil pertanian bisa masuk pasar modern dan hotel, sehingga pemenuhan kualitas memang sangat perlu diperhatikan," katanya.
Bagikan
Bambang Susilo

Bambang Susilo

Lihat semua artikel

Related Stories