Baca Lontar “Tutur Pajyut”, Akademisi Puji Kemampuan Peserta Wimbakara Ngwacen Lontar

Salah satu peserta Wimbakara Ngwacen Lontar Bulan Bahasa Bali 2021

Denpasar, Balinesia.id – Dewa Juri Wimbakara (Lomba) Ngwacen Lontar Bulan Bahasa Bali 2021 mengapresiasi kemampuan para peserta dalam membaca teks lontar.

Juri Wimbakara Ngwacen Lontar, Drs. I Wayan Suteja, M.Hum., mengatakan naskah lontar “Tutur Pajyut” yang dijadikan sebagai materi lomba sejatinya sedikit berbeda dengan lontar lain. Naskah ini ditulis dengan karakter aksara Bali yang tidak umum.

“Sebagian besar tulisan di lontar ini mengabaikan pasang aksara, (sehingga) pembaca harus jeli, di sini diperlukan kecerdasan merangkai menjadi kata-kata yang dimaksud, syukurnya ini masih bahasa Bali, kalau bahasa Jawa Kuno lebih ribet lagi,” kata Suteja didampingi juri lainnya, Drs. I Ketut Ngurah Sulibra, M.Hum.,  dan Prof. Dr. Drs. I Made Surada, M.A.

Melihat car abaca peserta, ia pun berpandangan bahwa rata-rata peserta sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman membaca lontar yang cukup baik.

Sementara itu, juri lainnya, Made Surada, mengatakan dari sisi isi naskah tersebut sangatlah relevan dngan situasi kekinian. Naskah lontar tersebut mengisahkan tentang persoalan logika antara seorang anak dan ayah.

“Pada intinya Tutur Pajyut ini mengisahkan tentang pengetahuan logika. Mencari kebenaran misalnya kalau sakit kenapa harus ke balian yang tidak jelas, sebaiknya seorang balian yang memiliki pengetahuan usadha, pengobatan yang baik, dan sebagainy,” katanya.

Wimbakara Ngwacen Aksara Bali diikuti oleh 7 orang peserta. Tercatat hanya dua kabupaten yang absen mengikuti lomba tersebut, yakni Kabupaten Tabanan dan Bangli.

Setelah mengikuti rangkaian lomba, Duta Kabupaten Badung, I Gusti Putu Weda Adi W. dinyatakan keluar sebagai juara I. Sementara, juara II diperoleh Duta Ginayar, A.A Gede Wiraputra, dan juara III diperoleh Duta Klungkung,  I Komang Alit Astawa. (jro)

 

Bagikan

Related Stories