Arab Saudi Baru dan Indonesia Harapkan Realisasi Gagasan Kerja Sama Perdangan dan investasi

Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko pada hari Senin (15/5) menerima Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia yang baru, Faisal Abdullah Al-Amudi di Gedung Bina Graha, Jakarta. (KSP )

Jakarta, Balinesia.id - Baik Indonesia maupun Arab Saudi sepakat untuk  merealisasikan gagasan kerja sama perdagangan dan investasi yang telah menjadi komitmen kedua negara.

Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menegaskan hal itu saat menerima Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia yang baru, Faisal Abdullah Al-Amudi di Gedung Bina Graha, Jakarta Senin 15 Mei 2023.

Mewakili negara masing-masing kedua orang penting di Indonesia dan Arab Saudi tersebut membahas tentang penguatan kerja sama di bidang ekonomi, sosial dan politik.

Tentu aspek-aspek terkait ibadah haji menjadi fokus utama namun masalah ekonomi, investasi dan perdamaian dunia juga mendapat perhatian seksama dari kedua pemimpin.

Pada tahun 2019, dikisahkan Moeldoko, dirinya mendampingi Presiden Jokowi ke Arab Saudi diterima Raja dan Putra Mahkota.

Dalam pembicaraan itu, kedua pemimpin negara membicarakan prospek hubungan dalam semua hal yang bisa dikerjasamakan.

"Namun sayangnya, follow up terhadap pertemuan ini terhambat oleh COVID-19,” kata Kepala Staf Kepresidenan.

“Saya sangat setuju untuk fokus menindaklanjuti apa yang sudah digagas sebelumnya dan pentingnya membentuk tim kecil yang bekerja merealisasikan dan mengakselerasi gagasan kerja sama tersebut.

Indonesia memiliki penduduk yang sangat banyak, yakni sekitar 270 juta dan juga menjadi negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.

"Kalau kedua negara berkolaborasi ini pasti luar biasa,” imbuh Moeldoko.

Hubungan bilateral kedua negara sudah berlangsung selama kurang lebih 70 tahun lamanya dan bahkan terjalin semakin erat karena kedekatan Presiden Soekarno dengan Yang Mulia Raja Faisal yang pada saat itu memimpin kerajaan Arab Saudi.

Pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, hubungan bilateral kedua negara semakin kuat setelah kunjungan Raja Salman ke Indonesia di tahun 2017 dan kunjungan dua kali Presiden Joko Widodo ke Arab Saudi di tahun 2015 dan 2019.

Raja Salman sendiri menjadi raja Arab Saudi kedua yang berkunjung ke Indonesia setelah Raja Faisal Ibn Abdul Aziz As Saud pada tahun 1970 silam.

Pada tahun 2022, neraca perdagangan RI-Saudi mencapai US$ 7 miliar. Namun Indonesia masih mengalami defisit sekitar US$ 3,4 Milyar.

Oleh karenanya, Kerajaan Saudi diharapkan untuk meningkatkan penerimaan produk-produk Indonesia yang saat ini kualitasnya sudah ditingkatkan sesuai standar internasional.

Duta Besar Arab Saudi mengatakan, dalam 3 bulan pertamanya bertugas di Indonesia, dia sudah berupaya untuk menggerakan peningkatan perdagangan dan investasi dari Arab Saudi ke Indonesia.

Ia pun berkomitmen untuk melanjutkan misi tersebut selama bertugas.

Indonesia merupakan negara ekonomi terbesar di kawasan ASEAN dan bahkan sekarang menyandang keketuaan.

Hal itu menjadi suatu momentum besar yang tidak akan terjadi dua kali. Arab Saudi pun merupakan negara ekonomi besar di kawasan Timur Tengah.

"Oleh karenanya kerja sama antara kedua negara akan menjadi sangat strategis,” kata Faisal Abdullah Al-Amudi.***
 


Related Stories