AP 1 Terapkan A-CDM Pertama Kali di Bandara Ngurah Rai

Bandara internasional I Gusti Ngurah Rai Bali (Humas Bandara Ngurah Rai)

Badung, Balinesia.id –Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi bandara pertama di Indonesia yang menerapkan Airport Collaborative Decision Making (A-CDM).

PT Angkasa Pura I (AP1) bersama dengan instansi stakeholder terkait secara resmi mengimplementasikan A-CDM.

Pelaksanaan _go-live_ A-CDM pada Jumat 25 Agustus 2023 di ruang Airport Operation Command Center (AOCC) Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Turut hadir instansi terkait di bidang penerbangan, yakni Direktorat Bandar Udara dan Direktorat Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan, Perum LPPNPI (AirNav Indonesia), maskapai penerbangan, serta _ground handling_.

Melalui implementasi A-CDM, AP1 bersama _stakeholder_ terkait mulai dari maskapai penerbangan, penyedia jasa navigasi penerbangan (AirNav Indonesia), _ground handling_.

Juga,  instansi lainnya akan berkolaborasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen operasional penerbangan dengan mengedepankan aspek _safety, security, services, and compliance_ (3S+1C).

"Implementasi A-CDM akan berkontribusi positif terhadap manajemen operasional penerbangan di bandara," ungkap Direktur Operasi PT Angkasa Pura I MMA Indah Preastuty.


Dikatakan, dengan kondisi di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang sangat padat, sistem ini akan sangat membantu terkait utilisasi kapasitas apron dan _runway_.

Dengan manajemen operasional yang baik, akan sangat memberikan manfaat positif terhadap maskapai penerbangan, utamanya pengaturan slot yang akan lebih optimal," ujar Indah Preastuty.

Lebih lanjut, implementasi A-CDM juga akan sangat memberikan dampak positif terhadap optimalisasi fasilitas pendukung penerbangan serta SDM, dikarenakan alur informasi antara _stakeholder_ yang sudah saling terhubung secara optimal.

Implementasi A-CDM ditujukan untuk dapat berkontribusi secara langsung dalam peningkatan arus lalu lintas dan manajemen kapasitas trafik angkutan udara atau _Air Traffic Flow and Capacity Management_ (ATFCM).

Dengan demikian dapat meningkatkan ketepatan waktu penerbangan (_On-Time Performance_ atau OTP), mengurangi risiko keterlambatan penerbangan atau delay, serta mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur dan SDM operasional penerbangan.

Penerapan A-CDM di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebelumnya didahului penandatanganan dokumen perjanjian kerja sama (PKS) dan _Supplementary Letter of Operational Coordination Agreement_ (LOCA) antara AP1 dengan AirNav Indonesia terkait pertukaran data dan informasi dalam rangka implementasi A-CDM.

AP1 juga telah melaksanakan sosialisasi kepada maskapai penerbangan dan _ground handling_, pelatihan pengoperasian sistem A-CDM, serta integrasi sistem dengan AirNav.

Langkah-langkah persiapan implementasi A-CDM juga melibatkan Kementerian Perhubungan, melalui asistensi yang diberikan oleh Direktorat Navigasi Penerbangan dan Direktorat Bandar Udara.

Diketahui, dalam dunia penerbangan, A-CDM diatur organisasi penerbangan dunia ICAO melalui ICAO Document 9971.

Melalui implementasi A-CDM di bandara, pertukaran data dan informasi terkait penerbangan antar instansi akan berlangsung secara lebih optimal, sehingga akan berdampak positif terhadap kelancaran alur komunikasi antara pengelola bandara dengan penyedia jasa navigasi penerbangan.

Pihaknya menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh instansi _stakeholder_ terkait atas kolaborasi implementasi A-CDM di bandara AP1.

Implementasi A-CDM ini ditujukan untuk mewujudkan _seamless operation_ sehingga akan berdampak langsung terhadap peningkatan layanan kepada seluruh pengguna jasa bandara. ***

 


Related Stories