Alokasi APBD Tepat Jadi Tumpuan Selamatkan Ekonomi di Masa Pandemi

Pemberian penghargaan pada pemda yang berprestasi dalam penyaluran DAK Fisik, Dana Desa, KUR dan UMi

Denpasar, Balinesia.id - Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengajak pemerintah daerah untuk mengalokasikan APBD secara tepat ke sektor-sektor yang bisa menggerakkan ekonomi di Bali. Menurutnyam dalam suasana pandemi Covid-19 seperti saat ini, belanja pemerintah merupakan satu-satunya cara yang dapat digunakan membantu ekonomi masyarakat.

“Mari bersama-sama terus menggerakkan alokasi APBD, alirkan uang sesuai dengan alokasi anggaran yang ada sehingga perekonomian masyarakat mendapat suntikan energi untuk menggerakkan turbin agar ekonomi kembali bergerak,” katanya dalam Rakor Pemda se-Bali Tahun 2021 di Aula Barat Gedung Keuangan Negara (GKN) I Denpasar, Kamis (28/1/2021).

Pada kesempatan tersebut, pihaknya pun menyampaikan apresiadi terhadap Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bali yang memberi penghargaan kepada perbankan dan kabupaten/kota atas keberhasilan dalam penyaluran stimulus ekonomi berupa Dana Desa, Kredit Usaha Rakyat (KUR), Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2020.

Menurutnya, penghargaan itu dapat memotivasi pemerintah daerah dalam penyaluran dana Desa, KUR, UMi dan DAK fisik. Adapun empat jenis dana tersebut merupakan bagian dari stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah untuk mengatasi dampak pendemi Covid-19. “Penyaluran dana ini adalah tugas negara yang harus dilaksanakan dengan baik karena manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat,” terangnya

Secara khusus, ia juga memberi apresiasi kepada kabupaten/kota dan jajaran perbankan yang meraih penghargaan karena dinilai berhasil dalam penyaluran Dana Desa, KUR, UMi, dan DAK Fisik. Ia berkeyakinan, pemberian penghargaan ini didasari atas indikator dan penilaian yang fair.

“Yang memperoleh penghargaan, sudah pasti penyaluran dan penyerapannya sudah baik sehingga dananya sampai ke masyarakat dan mampu menggerakkan roda perekonomian,” katanya.

Kendati sektor perekonomian belum sepenuhnya pulih, Dewa Indra. menilai penyaluran empat dana ini memberi dampak yang cukup berarti. “Bayangkan kalau tak ada penyaluran dana ini, keterpurukan ekonomi bisa lebih parah,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia memberi atensi penuh dalam penyaluran keempat dana atersebut. “Ketika menerima informasi dari DJPb tentang terkait penyaluran yang macet, saya langsung berkoordinasi dengan kabupaten/kota. Tak hanya koordinasi, saya terus monitor hingga dana-dana tersebut tersalurkan dan terserap,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bali, Tri Budhianto, juga menyampaikan pentingnya percepatan penyaluran DAK Fisik, Dana Desa, KUR dan UMi.  Apalagi, pada  dasarnya dana-dana ini siap diserap kapanpun sepanjang telah memenuhi persyaratan akan langsung disalurkan. “Terlebih dalam situasi pandemi di mana kondisi APBD Pemda juga mengalami tekanan yang berat,” katanya.

Dalam kegiatan Rakorda tersebut, dilaksanakan pula penganugerahan penghargaan kepada Pemda yang berprestasi dalam kinerja pengelolaan DAK Fisik, Dana Desa, dan KUR-UMi Tahun 2020, serta Bank penyalur KUR terbaik tahun 2020.

Pemda terbaik dalam mendukung penyaluran KUR tahun 2020 diraih oleh Pemkab Jembrana, diikuti oleh Badung, dan Klungkung. Sedangkan Bank penyalur KUR terbaik tahun 2020 diraih oleh BRI, Bank Mandiri dan BPD Bali. Untuk pengelola DAK Fisik terbaik 2020 berturut-turut diraih oleh Pemkab Klungkung, Tabanan, dan Denpasar. Selanjutnya, untuk kategori Pemda terbaik dalam pengelolaan Dana Desa tahun 2020 diberikan kepada Pemkab Gianyar, Buleleng, dan Tabanan.

Ginayar berhasil meraih penghargaan sebagai pemda yang tercepat dalam proses penyaluran Dana Desa Tahap I Tahun 2021. Sementara, Jembrana meraih juara umum sebagai pemda yang meraih predikat terbaik dalam pengelolaan DAK Fisik, Dana Desa, dan KUR-UMi Tahun 2020. (jro)

Bagikan

Related Stories