Ada Pandemi Covid-19 KPR di Bali Makin Tertekan

Ilustrasi. Rumah Bersubsidi

DENPASAR—Penyaluran kredit kepemilikan rumah atau KPR di Bali masih rendah karena calon pembeli rumah dinilai enggan mengeluarkan dananya untuk membeli rumah akibat pandemi Covid-19.

Data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali menunjukkan, periode Januari-April 2021 kredit KPR masih kontraksi sebesar minus 3,77 persen. Kepala Kantor Perwakilan BI Bali Trisno Nugroho menegaskan masyarakat Pulau Dewata memilih berhati-hati untuk membelanjakan uangnya khususnya untuk barang sektor sekunder dibandingkan dengan primer.

“Masyarakat sekarang masih mantap, makan tabungan. Mereka memilih berjaga-jaga mengeluarkan untuk untuk antisipasi,” jelasnya, Selasa (7/7/2021).

Dari jenis kredit, melambatnya pertumbuhan KPR serta kredit kepemilikan apartemen (KPA) disebabkan oleh penurunan hampir seluruh tipe kredit. Hanya KPR tipe menengah (21 sampai dengan 70 meter persegi) yang masih tumbuh positif di triwulan I-2021. Sementara itu, pertumbuhan KPA masih terkontraksi pada semua tipe KPA.

Adapun dari sisi risiko, NPL KPR dan KPA meningkat tetapi masih berada di bawah threshold 5 persen. Meningkatnya NPL kredit tercermin dari rasio NPL KPR dan KPA di triwulan I-2021 (3,8 persen) yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. (2.8 persen). Berdasarkan tipenya, KPA perlu mendapatkan perhatian mengingat rasio NPL kredit tersebut melampaui threshold.

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Bali I Gede Sudiarta mengatakan kondisi perekonomian daerah yang masih terdampak benar-benar memukul daya beli masyarakat. Ditambah lagi adanya PPKM Darurat semakin menekan penghasilan mereka. Padahal, pendapatan masyarakat sebagian besar dari sektor pariwisata yang mengandalkan mobilitas antara daerah untuk wisata.

 

 

Tags pandemikprBagikan

Related Stories