8 Rekomendasi Kuliner Khas Jepara yang Menggoda untuk Dicicipi

8 Rekomendasi Kuliner Khas Jepara yang Menggoda untuk Dicicipi (javanologi.uns.ac.id)

JAKARTA – Ketika menyebut Jepara, pikiran kita sering langsung tertuju pada kota kelahiran R.A. Kartini. Selain itu, Jepara juga dikenal sebagai pusat kerajinan ukir kayu yang unggul. Tak heran jika kota ini dijuluki The World Carving Center atau kota ukir dunia.

Julukan ini muncul karena sejak abad ke-19, Jepara telah dikenal sebagai salah satu pusat utama industri ukir kayu dan mebel terbesar di Indonesia, bahkan namanya sudah dikenal di pasar internasional.

Jepara juga menyimpan berbagai destinasi wisata populer, salah satunya adalah Kepulauan Karimunjawa. Karena posisinya yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, Jepara memiliki deretan pantai yang indah dan menawan. Selain keindahan alamnya, saat berkunjung ke Jepara, jangan lewatkan untuk mencicipi berbagai kuliner khas daerah ini.

Cita rasa yang khas dan tradisional membuat siapa saja terpikat sekaligus melengkapi liburan kalian. Untuk itu, yuk simak artikel berikut!

Rekomendasi Kuliner Khas Jepara

Berikut bebrapa rekomendasi makanan khas Jepara:

1. Horok-Horok

Horok-horok merupakan makanan tradisional khas Jepara yang sudah dikenal sejak masa penjajahan Jepang. Hidangan ini dibuat dari tepung aren dan memiliki bentuk butiran kecil dengan tekstur yang kenyal.

Saat itu, horok-horok tergolong kuliner langka karena hanya ditemukan di Jepara dan jarang dijumpai di daerah lain. Makanan ini menyimpan kisah dan nilai sejarah yang mendalam bagi masyarakat Jepara pada masa penjajahan Jepang.

Makanan ini juga dikenal sebagai pengganti nasi bagi warga Jepara pada masa penjajahan Jepang. Kini, makanan tersebut telah menjadi salah satu jajanan yang umum dijumpai di pasar tradisional Jepara, terutama pada pagi hingga siang hari. Karena kandungan karbohidratnya yang tinggi, horok-horok sering dijadikan pilihan menu sarapan oleh masyarakat setempat.

2. Lontong Krubyuk Jepara

Seperti lontong pada umumnya, lontong krubyuk disajikan bersama tauge yang dimasak setengah matang dan ditaburi irisan daun seledri. Yang menjadi ciri khas dari lontong krubyuk adalah tambahan suwiran ayam semur yang disiram dengan kuah bakso, membedakannya dari sajian lontong lainnya.

Hidangan tradisional ini berasal dari Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, dan diolah menggunakan bumbu-bumbu khas daerah tersebut. Rasa lontong ini berbeda dari lontong pada umumnya. Kuahnya terasa segar, apalagi dinikmati saat siang hari sebagai hidangan makan siang.

3. Adon-Adon Coro

Adon-Adon Coro adalah minuman khas Jepara yang terbuat dari jahe, gula merah, santan, potongan kecil daging kelapa muda yang dibakar, serta berbagai rempah-rempah lainnya. Proses pembuatannya dimulai dengan merebus jahe, gula merah, santan, dan potongan kelapa muda dalam air hingga mendidih.

Sementara, campuran rempah-rempah sebagai ramuan penolak masuk angin disiapkan secara terpisah. Minuman ini disajikan dalam mangkuk, lalu dituangi wedang jahe dan dinikmati selagi panas atau hangat.

Adon-Adon Coro sangat cocok dikonsumsi saat musim hujan. Minuman ini banyak dijajakan di sekitar area Shopping Centre Jepara (SCJ), tepatnya di sebelah utara Alun-alun Jepara. Harganya terjangkau dan dipercaya mampu menghangatkan serta menyehatkan tubuh.

4. Turuk Bintol

Jajanan ini umumnya berbentuk lonjong dengan taburan kacang tolo di atasnya, yang tampak seperti bekas bintil atau benjolan kecil. Rasa turuk bintol ini gurih dan semakin lezat saat dinikmati bersama secangkir kopi atau teh hangat.

Saat ini, turuk bintol masih bisa ditemukan di beberapa pasar tradisional di Jepara, salah satunya adalah Pasar Welahan di Kecamatan Welahan, di mana masih ada penjual yang menjajakan jajanan ini.

5. Bongko Mento

Bongko Mento adalah hidangan khas Jepara yang menjadi salah satu menu favorit di keraton Jepara. Kudapan ini memiliki rasa gurih dan berisi daging ayam, jamur kuping, serta soun, yang disajikan dengan saus santan.

Rasanya sangat lezat dan kaya cita rasa. Beberapa orang menganggap Bongko Mento mirip lumpia karena isiannya dibungkus dengan kulit dari tepung terigu, sementara yang lain menyamakannya dengan pepes karena cara memasaknya yang dikukus dan dibungkus menggunakan daun pisang.

6. Rondo Royal

Makanan tradisional ini terbuat dari tape singkong yang digoreng dengan balutan tepung beras. Jajanan ini cukup populer di wilayah Jawa, terutama di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Keunikan dari makanan ini terletak pada namanya. Dalam bahasa Jawa, Rondo berarti janda, sedangkan Royal berarti mewah. Meski asal-usul namanya masih belum jelas, nama yang tak biasa ini justru menjadi daya tarik tersendiri, membuat orang penasaran untuk mencicipinya.

Di wilayah Jepara bagian selatan, jajanan ini dikenal juga dengan nama Manyos. Namun, kebanyakan orang Jawa menyebutnya sebagai tape goreng.

Tak hanya namanya yang menarik perhatian, rasa dari Rondo Royal juga tak kalah menggoda. Perpaduan rasa manis dan sedikit asam dari tape singkong, ditambah gurihnya adonan tepung, menciptakan cita rasa yang khas. Kini, Rondo Royal bahkan hadir dalam variasi isi cokelat atau keju.

7. Moto Belong

Moto Belong secara harfiah berarti ‘mata melotot,’ nama yang diberikan karena tampilannya yang menyerupai mata yang terbuka lebar.

Kue basah ini terbuat dari singkong parut yang telah diperas dan diberi pewarna, lalu dibalutkan pada pisang yang sudah dikupas. Adonan yang berbentuk lonjong ini kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang.

Setelah matang, Moto Belong dipotong-potong dan disajikan dengan parutan kelapa yang telah diberi campuran gula dan sedikit garam. Di beberapa daerah, jajanan tradisional ini lebih dikenal dengan sebutan mata roda.

8. Opor Panggang

Berbeda dengan opor ayam pada umumnya yang dimasak langsung menggunakan santan dan berbagai bumbu dalam kuali besar, opor ayam panggang memiliki keunikan tersendiri dalam proses pengolahannya.

Opor panggang merupakan hidangan khas pagi hari masyarakat Kabupaten Jepara, khususnya yang berasal dari Desa Mayong. Proses memasaknya menggunakan kuali berbahan tanah liat, sehingga menghasilkan rasa ayam dan bumbu opor yang lebih khas dan autentik.

Demikian, kuliner khas Jepara yang bisa kalian cicipi saat menginjakkan kaki di sini. Semoga bermanfaat!

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 18 May 2025 

Editor: Redaksi

Related Stories