10 Perupa Ambil Bagian dalam Pameran “Trashvelling by Artists”

Sejumlah perupa yang ambil bagian dalam pameran. Trashvelling by Artists berfoto bersama di ruang pameran.

Denpasar, Balinesia.id - Sepuluh orang seniman Bali ambil bagian dalam pameran seni rupa bertajuk “Trashvelling by Artists”. Mereka adalah Made Gunawan, I Nyoman Loka Suara, I Made Bakti Wiyasa, Uuk Paramahita, Ni Nyoman Sani, Ni Wayan Adnyana, Vonny Dewi Ni Luh, I Made Somadita, A.A. Putu Oka Astika, dan I Putu Bagus Sastra. 

Pameran yang dibuka langsung IB Rai Dharmawijaya Mantra akhir pekan lalu digelar di Malu Dong Space, Jalan Sahadewa No. 20 Denpasar. Menariknya, pameran yang direncanakan akan dibuka hingga 15 Juni 2021 hadir sebagai respons seniman terhadap persoalan sampah saat ini.

“Para perupa dalam pameran ini menghadirkan karya-karya dalam kecendrungan eksplorasi media berbasis sampah yang dimaknai ulang dalam membangun pesan baru. Mereka sedang sedang sinergi dengan para penggiat lingkungan, membangun kesadaran sikap dan prilaku eduktif untuk sejak dini punya prilaku bersih dan tuntas dalam menyikapi keberadaan sampah dan keberlangsungan kehidupan di Pulau Bali,” terang perwakilan seniman, Bakti Wiyasa, dalam keterangannya Senin (18/5/2021).

Sebagai seorang seniman, pihaknya merasa memiliki tanggung jawab modal dalam mewacanakan persoalan lingkungan saat ini, utamanya terkait sampah. Lebih jauh, pameran ini pun dinyatakan sebagai salah satu bentuk sinergi para seniman dengan aktivis lingkungan, dalam hal ini mereka yang tergabung dalam Komunitas Malu Dong Buang Sampah Sembarangan.

“Melalui pameran ini para seniman pun bebas mengungkapkan pesan dengan keunikan teknik dan kekuatan cara ungkap masing-masing dalam membangun wacana ramah lingkungan bagi Pulau Bali,” katanya.

Lebih jauh Bakti Wiyasa mengaku pemaran itu juga telah melahirkan spirit berkarya, tantangan, dan keasyikan baru bagi para perupa. Pada tingkatan pesan, pameran tersebut mengajak masyarakat untuk menumbuhkembangkan dan menguatkan prilaku bijak dalam mengatasi sampah dari lingkaran terkecil. 

“Sehingga, nantinya berdampak positif pada lingkungan kita sendiri dan lingkungan secara luas yang akan berguna bagi bersihnya lingkungan Bali.  Ini adalah cita-cita kami sebagai seniman yang tergerak melapisi pergeraskan Komang Sudiarta dengan komunitasnya yang konsisten bergerak di Bali,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga mengucapkan apresiasipada Komunitas Malu Dong Buang Sampah Sembarangan yang selalu konsisten melakukan gerakan-gerakan lingkungan, termasuk gerakan penanganan sampah di beberapa titik di kawasan Batur dan Songan, Kintamani, Bangli yang tengah. “Kami sangat menghormati, menghargai, dan mengapresiasi gerakan kesadaran ramah lingkungan yang dimotori oleh Komang Sudiarta dan komunitasnya itu,” ucapnya. jpd


Related Stories