1.000 Seniman dan Pekerja Seni Ambil Bagian dalam FSBJ II-2020

GIANYAR - Sebanyak 1.000 orang seniman dan pekerja seni dari 45 sanggar/yayasan seni se-Bali terlibat dalam Festival Seni Bali Jani (FSBJ) II tahun 2020. Seperti gelaran setahun sebelumnya, FSBJ dalam enam isian utama, yakni Pawimba (Lomba); Adilango (Pergelaran); Megarupa (Pameran); Timbang Rasa (serasehan); Beranda Pustaka (Bursa Buku); dan Penghargaan Bali Jani Nugraha.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. Wayan 'Kun' Adnyana, FSBJ II-2020 akan dibuka pada Sabtu (31/10/2020) secara daring dan akan berlangsung seminggu penuh hingga 7 Novermber 2020. Lantaran kondisi pandemi, program akan disajikan secara virtual di kanal YouTube Disbud Provinsi Bali. Karena digelar daring, festival tahun akan mengusung tagar utama #BaliArtsVirtual, di mana seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan melalui media virtual, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan sebagai bagian dari ketentuan pelaksanaan.

"Ini bukan semata festival kesenian, melainkan juga sebuah upaya bersama menjaga optimisme masyarakat di tengah rundungan berita tentang Covid-19. Melalui program seni yang berkesinambungan secara terencana, terkelola, dan terlaksana dengan baik, diharapkan menumbuhkan solidaritas masyarakat agar peduli pada sesama. Sigap tanggap dalam menghadapi kesulitan dan problematik sosial. Seni bukan hanya menghadirkan keindahan, melainkan juga seruan kesadaran," katanya.

Menurutnya, format seni virtual diharapkan dapat menjangkau seluas-luasnya kemungkinan kreatif, elaborasi, dan eksplorasi terkait estetik, stilistik, teknik artistik dan tematik berikut olah wahana atau media (penggunaan berbagai piranti media baru/digital dalam proses dan penyajian).

Format virtual juga merupakan bentuk transformasi sosial bagi masyarakat Bali. Sebab, ada proses alih pengetahuan dan keterampilan yang terjadi serentak di Bali, yakni terkait proses persiapan dan produksi suatu pementasan karya seni komunal secara daring, termasuk bagaimana cara publik menikmati serta menghikmati sajian tersebut.

"Di samping itu, kehadiran festival ini dapat menjadi pelebur sekat-sekat antar bidang seni melalui interaksi, dialog. kerja sama dan kolaborasi melalui seni alih media, multimedia maupun transmedia yang bersifat lintas batas, sekaligus kontekstual dengan dinamika kekinian," katanya.

Sementara itu, Kurator FSBJ II-2020, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, mengungkapkan bahwa tema yang diusung dalam festival tahun ini adalah "Candika Jiwa: Puitika Atma Kerthi". Tema ini bermakna semesta kreativitas terkini dalam "mencandikan" jiwa, spirit, taksu, atau ide-ide cemerlang. Kegiatan apresiasi budaya yang digelar pertama kali tahun 2019 ini berfokus pada ragam kesenian modern, kontemporer dan kesenian yang bersifat inovatif.

Sejumlah nama penting akan hadir sebagai narasumber Timbang Rasa (Sarasehan) dan Timbang Buku, diantaranya Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr. Hilmar Farid, jurnalis senior Seno Joko Suyono, Sha Ine Febriyanti, Dr. Tommy Awuy dan lain-lain. Sarasehan juga mengetengahkan topik perihal tata kelola pameran seni virtual, bersama narasumber Dr. Djuli Djati Prambudi dan Drs. Pustanto.

Sementara, Pawimba menghadirkan 8 jenis lomba yakni Video TikTok Bali Jani (tingkat umum); Musikalisasi Puisi (tingkat umum); Teater Modern (tingkat SMA/SMK); Seni Lukis (tingkat SMP/SLB); Naskah Drama (tingkat umum); Vlog Kuliner Bali Jani (tingkat umum); Artikel Jurnalistik (tingkat umum); dan Karya Cipta Fotografi (tingkat umum).

Pembukaan secara daring akan menampilkan Adilango (Pergelaran) Seni Kolosal bertajuk "Malaikat Pencubit Jiwa". Sajian itu akan disajikan oleh Sanggar Kini Berseri yang berkolaborasi dengan komunitas seni SMA/SMK. Sementara, penutupan FSBJ II-2020 akan disemarakan "Alun Bali Bangkit", kolaborasi musik "Sanggar Rareangon Sejati" dengan Lolot Band, The Hydrant, Meiska Adinda, Blackstarboys, Avara, Percussion Intrument, dan lain-lain.

Adapun komunitas seni yang tampil dalam FSBJ II-2020 adalah Teater Kalangan, Sanggar Seni Gumiart, Gus Teja World Music, Sanggar Silurbarong, Teater Mini, Komunitas Mahima, Seniman Klungkung Berani (Sekuni), Teater Mandiri, Yayasan Symphony Kasih, Kampung Seni Banyuning, Sanggar Surya Nada Mandala, Komunitas Budaya PRAMUSTI Bali, Sanggar Seni Gita Lestari, Komunitas Seni Musik Candrametu, Bali Experimental Teater (BET), Yayasan Pendidikan Dria Raba (Yapendra), Sanggar Seni Guntur Madu 'Neo Nolin', Teater Jineng, dan Komunitas Seni Gede Yudi Production.

Bagikan
Bambang Susilo

Bambang Susilo

Lihat semua artikel

Related Stories