Budaya
Pameran 'Mindscape' Made Bayak: Ketika Identitas Bali Bertemu Getaran Basel
JAKARTA — Seniman Made Bayak, yang selama ini dikenal sebagai "juru bicara" budaya dan lingkungan Bali melalui karya-karyanya, kini hadir dengan gebrakan baru.
Dalam pameran tunggal bertajuk "Mindscape" Basel Series Made Bayak, ia menampilkan serangkaian karya yang menandai babak baru dalam perjalanan artistiknya. Pameran yang digelar di Galeri Zen1 Jakarta ini bukan sekadar presentasi karya, melainkan sebuah deklarasi tentang transformasi kreatifnya.
Selama ini, karya-karya Bayak begitu lekat dengan "cara Bali." Ia menggunakan simbol, ikon, dan nilai-nilai tradisi lokal sebagai kritik tajam atas persoalan sosial, ekologi, dan kemanusiaan. Namun, dalam "Basel Series," ciri khas tersebut seolah sirna.
- 9 Strategi Efektif untuk Menetapkan dan Mewujudkan Tujuan Tabungan Anda
- Di Tengah Krisis, Ini Alasan Gen-Z Tetap Punya Pandangan Positif Soal Masa Depan
- BRI Sabet Penghargaan ACGS, Tegaskan Tata Kelola Perusahaan yang Unggul
Kurator pameran, Yudha Bantono, menyebut bahwa karya-karya ini menunjukkan perbedaan signifikan dari gaya Bayak sebelumnya.
"Bayak dikenal sebagai seniman yang sensitif, reaktif, bahkan eksplosif terhadap persoalan Bali dan isu global, tetapi dalam Basel Series, ia seolah sama sekali tidak memperlihatkan identitas itu," ungkap Yudha.
Transformasi ini berakar dari pengalaman Bayak selama tiga bulan menjalani program residensi di Basel, Swiss. Kota yang kaya akan peradaban seni ini membuka matanya.
- BRI Peduli Hadir Bantu Warga Terdampak Gempa Poso
- Siaran Literasi Pinjaman Online Terlama di YouTube, AFPI Raih Rekor MURI
- Kenali Bibimbap: Nasi Campur Korea yang Lezat sekaligus Menjaga Berat Badan
Ia terinspirasi oleh arsitektur, lanskap perkotaan, hingga karya-karya maestro dunia seperti Paul Klee, Kandinsky, dan Picasso. Pengalaman ini bukan hanya kunjungan biasa, tetapi menjadi pemicu bagi Bayak untuk bereksplorasi lebih dalam.
Total 32 karya lukisan dipamerkan, masing-masing menjadi bukti nyata kegelisahan Bayak untuk terus berinovasi. Ia berani keluar dari zona nyamannya, meninggalkan pendekatan yang selama ini menjadi ciri khasnya, demi mengeksplorasi gaya dan teknik baru.
Kolektor dan pengamat seni Daniel Ginting memberikan apresiasi tinggi terhadap keberanian Bayak.
"Bayak merupakan salah satu dari sekian seniman yang mau berekplorasi dan berani keluar dari zona nyaman, baik secara pemikiran, kebiasaan, gagasan, maupun kreasi," kata Daniel.
Pameran "Mindscape" Basel Series Made Bayak di Galeri Zen1 Jakarta menjadi saksi bisu atas evolusi seorang seniman. Pameran yang berlangsung hingga 14 September 2025 ini menunjukkan bahwa seni tidak mengenal batas, dan identitas dapat terus berkembang seiring dengan pengalaman. ***
