Mobil China Kini Geser Jepang, Ini Dia Rekomendasi 10 Model yang Wajib Dilirik

Mobil China Kini Geser Jepang, Ini Dia Rekomendasi 10 Model yang Wajib Dilirik (null)

JAKARTA - Peta persaingan industri otomotif di Indonesia kini mulai mengalami perubahan besar. Selama bertahun-tahun mobil Jepang mendominasi jalanan, namun kehadiran merek-merek asal China mulai menjadi penantang kuat.

Dengan strategi pemasaran yang agresif, teknologi elektrifikasi yang semakin maju, serta harga yang lebih terjangkau, brand seperti BYD, Wuling, dan Chery perlahan berhasil masuk ke segmen yang sebelumnya dikuasai Toyota, Daihatsu, dan Honda. Hal ini memunculkan pertanyaan: apakah era kejayaan mobil Jepang di Indonesia akan segera bergeser?

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil nasional pada Januari–Februari 2025 mencapai 134.227 unit. Toyota masih memimpin dengan 46.479 unit (34,6%), diikuti Daihatsu dengan 21.942 unit (16,3%), serta Honda dengan 16.033 unit (11,9%).

Sementara itu, merek asal China mulai mencatatkan pertumbuhan mencolok, Wuling terjual 2.945 unit, dan Chery menembus 2.570 unit dalam dua bulan pertama tahun ini. Meski secara pangsa pasar baru sekitar 4%, angka ini menunjukkan percepatan signifikan dibanding dua tahun lalu.

Performa makin menanjak di pertengahan tahun. Pada Mei 2025, penjualan merek China naik tajam, Wuling tumbuh 72% year-on-year, sedangkan Chery melonjak 106%. Pangsa pasar merek China kini mencapai sekitar 5,8%, menandai momentum baru di pasar otomotif Tanah Air.

BYD Jadi Kejutan 2025

Puncaknya terjadi pada Oktober 2025, merek listrik asal China, BYD, berhasil menembus posisi tiga besar mobil terlaris nasional, menyalip enam merek Jepang sekaligus.

Data OtoDream dan NTVNews.id mencatat, penjualan BYD sepanjang Januari-Oktober 2025 mencapai 30.670 unit, dengan penjualan bulanan Oktober saja mencapai 10.593 unit. 

Prestasi ini menempatkan BYD di bawah Toyota (202.376 unit) dan Daihatsu (107.090 unit), namun di atas merek Jepang lain seperti Mitsubishi, Suzuki, dan Honda.

Kenaikan ini dinilai sebagai hasil dari kombinasi harga terjangkau, desain futuristik, dan dorongan kendaraan listrik nasional yang didukung pemerintah Indonesia.

Meski pertumbuhan merek China mencuri perhatian, dominasi Jepang belum tergoyahkan. Hingga akhir Oktober 2025, merek Jepang masih menguasai lebih dari 70% pasar otomotif Indonesia.

Toyota tetap kokoh sebagai pemimpin pasar berkat jaringan dealer luas, reputasi ketahanan produk, serta dukungan purna jual yang kuat. Daihatsu dan Honda juga mempertahankan basis pelanggan setia, terutama di segmen mobil keluarga dan komuter.

Meski tumbuh cepat, merek China masih menghadapi tantangan serius. Infrastruktur pengisian mobil listrik di luar kota masih terbatas, dan persepsi masyarakat terhadap keawetan produk China belum sepenuhnya positif.

Namun tren global tampaknya mendukung kebangkitan mereka. Pemerintah Indonesia menargetkan penggunaan kendaraan listrik 2 juta unit pada tahun 2030, dan merek China berada di garis depan dalam menyediakan model EV yang terjangkau.

Persaingan antara Jepang dan China kini bukan sekadar soal harga, tetapi juga simbol pergeseran teknologi dan gaya hidup. Merek Jepang masih menjadi pilihan mayoritas karena keandalan, sementara merek China menghadirkan inovasi dan efisiensi yang menarik bagi generasi muda.

Rekomendasi Mobil China 2025

1. Jaecoo J5 EV

  • Harga mulai sekitar Rp249 juta hingga Rp299 juta untuk varian premium.
  • SUV listrik, dimensi 4.380 mm panjang, 1.860 mm lebar, ground clearance ~200 mm.
  • Tenaga 150 kW (≈201 hp), torsi 210 Nm.
  • Catatan: pilihan sangat agresif untuk EV di kisaran harga terjangkau.

2. Aion Y Plus

  • Harga varian mulai Rp419 juta untuk varian “Exclusive” dan Rp475 juta untuk varian Premium (masih di bawah Rp 500 jg).
  • Mobil listrik asal China (GAC AION) yang masuk pasar Indonesia dengan fitur teknologi dan jarak tempuh layak.
  • Catatan: meski hampir mendekati batas 500 juta, masih masuk kategori “terjangkau” untuk EV.

3. Wuling Cloud EV

  • Harga mulai sekitar Rp365 juta untuk varian dasar, dan ~Rp404 juta untuk varian “Pro”.
  • Mobil listrik dengan baterai ~50,6 kWh, dimensi cukup lega untuk keluarga kecil.
  • Catatan: merek China yang sudah punya jaringan di Indonesia, jadi pilihan “terjangkau” EV.

4. BYD Atto 3

  • Harga mulai sekitar Rp470 juta untuk varian dasar.
  • SUV listrik dari BYD dengan fitur modern, baterai jenis Blade Battery, tenaga ~150 kW, torsi ~310 Nm.
  • Catatan: meski mendekati 500 juta, cocok bagi yang ingin EV premium tapi masih di bawah Rp 500 juta.

5. Chery E5 (dulu Omoda E5)

  • Harga varian Pure sekitar Rp369,9 juta setelah penurunan harga.
  • Mobil listrik dari Chery, awalnya lebih mahal kemudian diskon signifikan.
  • Catatan: pilihan EV lain dengan harga cukup kompetitif.

6. Geely EX5

  • Estimasi harga sekitar Rp400-430 juta
  • SUV listrik China yang akan masuk Indonesia, bersaing di kisaran segmen 400 jutaan.
  • Catatan: masih “rumor/estimasi” harga, jadi sebaiknya cek ke dealer resmi.

7. BYD M6

  • Harga mulai sekitar Rp379 juta hingga ~Rp429 juta untuk varian MPV listrik.
  • MPV listrik 7-seater dari China, cocok bagi keluarga yang ingin EV dengan kapasitas lebih besar.
  • Catatan: segmen MPV EV masih sedikit, jadi ini bisa jadi pilihan unik.

8. Chery Tiggo Cross

  • Melalui pameran IIMS 2025 disebut harga mulai dari ~ Rp239,5 juta (untuk varian tertentu) di segmen mobil China.
  • SUV bensin/hibrida yang dikeluarkan merek China, jadi bukan murni EV tapi harga sangat kompetitif.
  • Catatan: bagi yang belum siap EV, ini bisa pilihan bensin/hibrida masuk merek China.

9. AION UT

  • Harga mulai sekitar Rp325 juta menurut laporan mobil listrik China di bawah 500 juta.
  • Mobil listrik dari China yang juga masuk daftar pilihan terjangkau.
  • Catatan: model yang agak “entry-level” tetapi dari brand China EV.

10. Wuling Air EV

  • Harga mulai sekitar Rp214 juta untuk varian dasar.
  • EV urban kompak dari merek China, ideal sebagai mobil pertama atau untuk kota.
  • Catatan: jarak tempuh dan fitur mungkin lebih modest dibanding SUV EV yang lebih mahal, tapi sangat menarik dari sisi harga.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Muhammad Imam Hatami pada 12 Nov 2025 

Editor: Redaksi

Related Stories