Ekonomi & Pariwisata
Kementan-BRIN Jajaki Teknologi Iradiasi, Perkuat Stok Cadangan Pangan
JAKARTA- Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang menjajaki kerja sama strategis untuk memperpanjang masa simpan komoditas pangan.
Langkah ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya menghadapi potensi krisis pasokan atau gejolak harga.
Fokus utama dari kolaborasi ini adalah penerapan teknologi iradiasi pada cabai dan bawang, dua komoditas yang memiliki masa simpan pendek dan mudah rusak.
- Menguak Alasan Gen Z Lebih Suka Koleksi Boneka Blind Box Ketimbang Nabung Beli Rumah
- 5 Bank Digital dengan Bunga Paling Menggiurkan, Bikin Anda Auto Cuan!
- Dimas Surya Yaputra, CEO Baru Tiket.com yang Memulai Usaha dari Garasi
Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Kementan, Yusra Egayanti, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara kedua lembaga.
"Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada ketersediaan, tetapi juga pada penyediaan pangan yang bergizi, bermutu, dan aman bagi masyarakat," ungkap Yusra dalam sebuah diskusi daring yang diadakan (1/9/2025).
Menurut Yusra, teknologi iradiasi telah terbukti efektif dan diakui secara internasional oleh Codex Committee sebagai standar keamanan pangan.
- 8 Tips Mengatur Gaji Pertama dengan Bijak, Fresh Graduate Wajib Tahu!
- 9 Tips Cerdas Menerapkan Gaya Hidup Zero Waste di Kantor
- Ini Alasan Tersembunyi Mengapa di Mall Jarang Ada Jam
Pemanfaatan teknologi ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk menjaga stabilitas pasokan cabai dan bawang sebagai bagian dari cadangan pangan nasional.
Diskusi ini juga melibatkan pakar dan pelaku industri iradiasi pangan, memastikan kajian yang dilakukan komprehensif dan dapat diimplementasikan secara efektif.
Dengan demikian, pemerintah berharap dapat mengelola cadangan pangan dengan lebih baik, menjamin ketersediaan pasokan, serta menstabilkan harga di pasar. ***
