Kamis, 23 Juli 2020 02:03 WIB
Penulis:Rohmat
Tabanan - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menegaskan nantinya para wisatawan asing dan domestik akan beralih dalam bertrranksi termasuk saat berwisata dari uang tunai ke nontunai atau sistem transaksi pembayaran berbasisis digital QRIS dalam smartphone
Hal itu disampaikan Wagub Bali saat peresmian Tatanan Kehidupan Era Baru dan Digitalisasi Desa Wisata Blimbingsari Berbasis QRIS, di Niti Graha Kantor Perbekel Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Jembrana, Rabu (22/7/2020).
Wagub yang akrab disapa Cok Ace mengatakan, Pemprov Bali sangat mendukung dan mendorong digitalisasi terlebih ketika Bali dengan tatanan kehidupan era baru dibuka.
” Artinya pula seluruh aktivitas termasuk industri pariwisata harus sudah siap membuka kembali kunjungan wisatawan. Juga didalamnya kawasan desa wisata seperti Blimbingsari,” Katanya.
Transaksi non tunai menurut Wagub menjadi bagian penting dalam protokol kesehatan covid 19 yang telah disusun.
Aktivitas telah dibuka dan kita harus tetap taat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam hal transaksi keuangan seperti QRIS yang gencar dilakukan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, ini harus terus didukung sehingga aktivitas masyarakat menjadi lebih produktif dan aman covid-19.
Menurutnya transaksi non tunai sangat penting untuk pariwisata Bali di masa yang akan datang. Turis akan malas membawa uang tunai dan segala macam kartu saat berwisata.
Jika dimungkinkan nantinya setiap transaksi bisa menggunakan smart phone saja, bahkan untuk beli kelapa muda, atau beli kerajinan masyarakat.
"Jadi lebih aman dan minim sentuhan, sesuai yang ditekankan bapak Gubernur dalam tatanan kehidupan era baru,” Tandas penglingsir Puri Ubud ini.
Khusus untuk kawasan desa wisata seperti Blimbingsari, Wagub menyebut dengan dukungan masyarakat yang begitu kompak menjadi pilar utama dalam menuju terwujudnya era baru dalam industri wisata yang berbasis digital.
”Dan yang paling penting dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat desa,” Tukasnya.