Tingkatkan AKI Pesantren Jatim dan Jateng, KKP Salurkan 10,8 Ton Ikan

Senin, 03 Mei 2021 13:05 WIB

Penulis:Rohmat

IMG-20210503-WA0076.jpg
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, bantuan ikan beku dan produk olahan ikan merupakan bagian dari program Bulan Mutu Karantina dan juga program Gemarikan.

JAKARTA, Balinesia.id - Untuk meningkatkan Angka Konsumsi Ikan (AKI) di kalangan pesantren Jawa Tengah dan Jawa Timur Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)  membagikan 10,85 ton ikan beku dan ribuan paket produk olahan ikan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, bantuan ikan beku dan produk olahan ikan merupakan bagian dari program Bulan Mutu Karantina dan juga program Gemarikan.

"Ini memang rutin digelar," ungkap  saat menyaksikan penyerahan bantuan ikan di salah satu pondok pesantren di Jawa Timur, Minggu (2/5/2021).

Kendati penyerahan dilakukan di pesantren, ikan beku dan produk olahan ikan nantinya dibagikan juga ke masyarakat sekitar.

Tiap pesantren mendapat satu ton ikan beku serta 500 paket produk olahan. Seperti abon ikan tuna, mi ikan bandeng, ikan teri krispi, kripik teripang, cumi krispi, abon ikan bandeng, otak-otak, hingga sambal ikan klotok.

Harapannya, bantuan ikan akan mendongkrak angka konsumsi ikan (AKI) di Jateng dan Jatim.

Dimana berdasarkan data sementara KKP, AKI Jateng dan Jatim tahun 2020 masing-masing 34,56 kg/kapita dan 41,22 kg/kapita. Angka tersebut masih di bawah AKI nasional sebesar 56,39 kg/kapita.

Program bantuan ikan beku dan produk olahan ikan juga untuk membantu pihak pondok pesantren dalam memenuhi kebutuhan pangan bergizi bagi para santri, khususnya saat bulan Ramadhan.

Kemudian tujuan lain dalam rangka mendukung pergerakan roda ekonomi daerah dan memonitor proses produksi usaha perikanan lokal. Sebab produk olahan ikan yang dibagikan dibeli dari pelaku usaha perikanan setempat.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widarti menambahkan, penyerahan bantuan dibarengi dengan kegiatan sosialisasi program Gemarikan.

Materinya meliputi kandungan gizi pada ikan, manfaat makan ikan, cara memilih ikan segar, hingga ciri-ciri ikan segar dan ikan berformalin. Informasi ini menurutnya penting untuk diketahui oleh masyarakat.   

"Sebelum mendapat bingkisan olahan ikan, para peserta mendapatkan informasi mengenai manfaat makan ikan, tips memilih ikan atau mengolah ikan dengan cara yang benar," ungkap Artati.

Salah satu pengusuh pondok pesantren yang menerima bantuan ikan, Muhammad Hanif, mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh KKP. Sebab selain membantu pasokan pangan bagi pesantren, juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi ikan.

Pihaknya mengapresiasi sekali dan kami berterima kasih atas semua pemberian, karena ini akan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi para santri.

"Ini juga akan bermanfaat sekali bagi masyarakat, karena dapat mengedukasi masyarakat dalam memilih ikan yang baik, yang bergizi untuk mereka," ujar Hanif. (roh)