Tekan Angka Kematian Covid-19, Bali Dapat Apresiasi Pusat

Sabtu, 07 November 2020 16:18 WIB

Penulis:Bambang Susilo

DENPASAR - Provinsi Bali bersama sejumlah provinsi lainnya mendapat apresiasi dalam menanggulangi kasus Covid-19. Berdasarkan evaluasi penanganan periode pekan ketiga Oktober dengan pekan keempat OKtober 2020, Provinsi Bali tercatat mengalami penurunan penambahan kasus dan jumlah kematian kasus yang cukup signifikan.

Sekretaris Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Made Rentin, dalam keterangan resminya, Jumat (6/11/2020) bahwa catatan kasus catatan mingguan periode 19-25 Oktober 2020 dan 26 Oktober-1 November 2020, penurunan kasus positif di Bali tercatat sebesar -32,5 persen, sedangkan angka kematian atas kasus tersebut terpantau menurun sebesar -34,6 persen.

“Apresiasi diberikan (pemerintah pusat) pada provinsi yang berhasil menurunkan penambahan kasus dan kematian mingguan, seperti Aceh (-67,5 persen), Riau (-32,6 persen), dan Bali (-32,5 persen) berhasil menurunkan pertambahan kasus positif. Sedangkan, Jawa Barat (-65 persen), Bali (-34,6 persen), dan DKI Jakarta (-19,7 persen) berhasil menurunkan pertambahan angka kematian,” kata sosok yang merupakan Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah atau BPBD Provinsi Bali.

Merujuk data tersebut, ia mengatakan bahwa secara umum, 13 provinsi prioritas sudah mampu mengendalikan penambahan kasus positif mingguan. Namun, hal yang masih menjadi tantangan besar adalah mengendalikan penambahan kasus kematian mingguan. "(Oleh karena itu) upayakan penanganan sejak dini pasien Covid-19, supaya potensi kesembuhan menjadi lebih tinggi," katanya.

Dilihat menurut perkembangan kasus kumulatif sejak awal pandemi hingga saat ini, ia menjelaskan bahwa beberapa provinsi mengalami perkembangan yang bervariasi. Pada tren kasus kematian, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua, Aceh, dan Sumatera Barat menunjukkan tren penunuran persentase kasus meninggal. Sementara itu, Bali jika menilik dari medio 27 September yang semula hanya 2,97 persen tampak meningkat menjadi 3,29 persen pada 1 November, sehingga tetap harus mendapat perhatian.

"Meskipun lebih banyak yang mengalami penurunan, namun tren kasus kematian tetap menjadi perhatian utama hingga tidak ada kematian sama sekali. Jadi, provinsi harus tetap meningkatkan angka testing atau pemeriksaan dan tracing atau pelacakan harian, karena merupakan solusi untuk menekan persentase kematian," terangnya.

Disamping itu, lanjutnya, ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan taat akan protokol kesehatan, serta dimohon segera memeriksakan diri jika mengalami gejala Covid-19. Langkah tersebut penting dilakukan agar penanganan kasus dapat dilakukan sejak dini dan meningkatkan kesembuhan.

Secara nasional, menurut perbandingan kasus pada periode yang sama, kasus positif ada tiga provinsi tampak mengalami kenaikan. Tiga provinsi itu adalah Papua yang mengalami kenaikan 8,2 persen, Sumatera Barat naik 7,8 persen, dan Sumatera Utara naik 2,9 persen.

Sementara itu, perbandingan kasus kematian mencatat ada enam provinsi mengalami kenaikan angka kematian. Kenaikan sangat tajam terjadi di Papua sebesar350 persen, kemudian Sulawesi Selatan mengalami kenaikan 120 persen, Kalimantan Timur naik 27,3 persen, Sumatera Utara naik 17,6 persen, Aceh naik 5,6 persen, dan Sumatera Barat naik 2,7 persen.