Kesehatan
Rabu, 17 Januari 2024 14:40 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Redaksi
JAKARTA – Sebuah survei yang dilakukan oleh The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) mengungkapkan tantangan dan potensi prospek karier di sektor keuangan, khususnya sebagai akuntan profesional, bagi generasi Z.
Menurut data dari Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, hingga Oktober 2023, terdapat hanya 1.525 akuntan profesional yang terdaftar sebagai anggota aktif dan 479 Kantor Akuntan Publik (KAP) di Indonesia.
Angka tersebut tentu terlihat kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 278,69 juta. Dalam rasio sederhana, terdapat satu akuntan profesional aktif per sekitar 182.623 penduduk.
ICAEW menyoroti masih sedikitnya jumlah akuntan profesional yang memiliki kualifikasi di Indonesia.
Untuk menjadi akuntan profesional, seseorang harus memiliki pendidikan yang memadai di bidang akuntansi dan kualifikasi profesi akuntan dari badan akuntansi profesional publik yang berwenang.
Dalam upaya untuk memahami minat generasi muda terkait karier di sektor keuangan, khususnya sebagai akuntan profesional, ICAEW melakukan survei pada kuartal ketiga 2023.
Survei ini melibatkan 248 responden dari Generasi Z, terutama mahasiswa tingkat akhir dengan konsentrasi studi akuntansi dan para fresh graduate.
Conny Siahaan, Head ICAEW of Indonesia, menyatakan, sebuah karier yang sukses dalam dunia akuntansi dimulai dengan langkah pertama yang kokoh, yaitu dengan mendapatkan kualifikasi profesi.
“Karena itu, setiap tahunnya ICAEW terus memperbaharui kurikulum pada kualifikasi ACA, contohnya dengan memasukkan komponen keberlanjutan dan teknologi ke dalam kurikulum, sehingga anggota dan siswa ICAEW kedepannya semakin siap untuk menghadapi dinamika industri," ujar Conny melalui keterangan yang diterima TrenAsia, dikutip Senin, 15 Januari 2024.
Dalam menjalani karier sebagai akuntan, survei mengungkap beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh Generasi Z. Jam kerja yang tidak menentu (28,%) dan kejenuhan dengan pekerjaan yang monoton (24,8%) dianggap sebagai tantangan utama.
Namun, meskipun menghadapi tantangan tersebut, sebagian besar responden memiliki profesi impian lain yang ingin dikejar jika tidak terjun di dunia kerja sebagai akuntan.
Konsultan keuangan menjadi profesi impian yang paling dicari, dengan persentase mencapai 35,%. Selain itu, survei juga menunjukkan bahwa "Big 4" (Deloitte, PricewaterhouseCoopers (PWC), Ernst & Young (EY), dan KPMG) adalah firma akuntansi yang paling dikenal oleh responden.
Semua hasil survei memberikan gambaran yang baru dan mencerminkan minat Generasi Z, terutama Generasi Milenial dan Generasi Z, terhadap perkembangan profesi akuntan profesional di Indonesia.
“Permintaan yang tinggi dalam industri ini mencerminkan kebutuhan yang terus berkembang dan menjadi cerminan vitalitas profesi. Kami percaya bahwa kehadiran anggota ICAEW yang kompeten akan mampu memberikan kontribusi positif dalam memajukan profesi dan menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks di Indonesia,” pungkas Conny.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 17 Jan 2024