Simpan Beragam Manfaat, Akademisi Ajak Tanam Tanaman Obat di Pekarangan

Sabtu, 06 Februari 2021 15:03 WIB

Penulis:E. Ariana

Ilustrasi tanaman obat kantawali atau bratawali (Tinospora cordifolia)
Ilustrasi tanaman obat kantawali atau bratawali (Tinospora cordifolia)

DENPASAR, Balinesia.id  –  Akademisi Universitas Hindu Indonesia, Dr. Drs. Ida Bagus Suatama, M.Si., mengajak masyarakat untuk kembali memanfaatkan pekarangan sebagai tempat menanam berbagai jenis tanaman obat keluarga. Ia memandang, selama ini ada pergeseran cara pandang masyarakat, di mana, lebih cenderung menanam tanaman hias dibandingkan tanaman obat yang kaya manfaat.

Hal tersebut ditegaskannya dalam widyatula atau seminar Bulan Bahasa Bali 2021 seri pertama yang digelar secara daring Jumat (5/2/2021). Seminar tersebut mengetengahkan tema “Kalimosada: Usadha Bali pinaka Panepas Pangradban Kaliyuga” yang menghadirkan tiga akademisi yang konsen dalam kajian usadha (ilmu pengobatan tradisional Bali).

“Saya mengajak masyarakat untuk menanam tanaman-tanaman obat ini mulai dari pekarangan, di wilayah desa adat, maupun di kantor-kantor. Tanaman obat ini jangan justru diganti dengan tanaman dari luar, tanaman hias,” kata Suatama dalam seminar yang juga dinarasumberi akademisi Universitas Udayana, Dr. Drs. I Ketut Jirnaya, M.S. dan akademisi UHN IGB Sugriwa, I Ketut Sandika, S.Pd.H., M. Fil. H.

Ia menyebutkan sejumlah manfaat kesehatan yang dimiliki oleh tanaman-tanaman tertentu, yang sejatinya dapat ditanam di sekitar pekarangan. Pada kesempatan itu, pihaknya memfokuskan panngannya pada jenis tanaman rambat, sebagaimana yang ditulis dalam makalah berjudul “Mahosadha Taru Lata Taman Tamba Kulawarga”.

“Kantawali (bratawali—Tinospora cordifolia, red) misalnya dapat digunakan sebagai obat gatal dan penyakit kulit lainnya. Takarannya alengkat (sepanjang telapak tangan dari ibu jari ke kelingking, red), direbus air hangat dan gunakan mandi. Bisa juga digunakan untuk obat luka hingga kusta dengan cara ditumbuk. Selain itu, bisa juga digunakan untuk obat kencing manis,” jelasnya.

Contoh lainnya, ia menawarkan tanaman mentimun yang bisa digunakan untuk perawatan kulit yang keriput. Caranya adalah dengan memarut mentimun dan gunakan sebagai jamu dua kali sehari. “Bisa juga diaplikasikan agar wajah tidak mengkerut dengan memarutnya dan dijadikan bedak dua kali sehari. Selain itu dapat digunakan untuk obat ketika disengat serangga seperti lebah,” katanya. (jro)