Sepanjang Agustus, Singaraja dan Denpasar Alami Deflasi

Selasa, 01 September 2020 23:52 WIB

Penulis:Rohmat

Denpasar – Dua kota besar Bali yakni Denpasar dan Singaraja, sama-sama mengalami deflasi atau penurunan harga-harga barang selama Agustus 2020.

Deflasi Denpasar tercatat sebesar 0,12 persen sedangkan Singaraja terpantau mengalami deflasi sebesar 0,42 persen.

Hal tersebut dinyatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho, melalui rilis Indikator Strategis Provinsi Bali, Selasa (1/9/2020). 

Perbedaan perolehan angka keduanya disebabkan oleh perbedaan konsumsi masyarakat yang berakibat langsung dengan pola konsumsi.

Angka deflasi sebesar 0,12 persen yang dialami Kota Denpasar menyebabkan angka inflasi antara bulan Januari hingga Agustus 2020 mencapai 0,14 persen.

Sementara itu, deflasi Singaraja sebesar 0,42 persen menyababkan angka inflasi Singaraja antara Januari hingga Agustus 2020 mencapai 0,96 persen.

 “Jika dengan Agustus tahun lalu, dalam perbandingan tahun ke tahun, inflasi Singaraja sebesar 1,22 persen, sedangkan inflasi Denpasar 0,38 persen,” katanya.

Sementara itu, jika dikaitkan dengan pandemi Covid-19 yang telah menyebar selama enam bulan terakhir, Kota Denpasar kini mengukuhkan capaian deflasi empat dari enam bulan berjalan, yakni pada bulan April, Mei, Juli, dan Agustus.

Sedangkan, Singaraja mengalami deflasi tiga kali dari enam bulan berjalan, masing-masing pada bulan April, Mei, dan Agustus.

“Di bulan-bulan tersebut inflasi memang tergolong rendah, tapi inflasi yang rendah disertai deflasi menyiratkan ada pelemahan daya beli masyarakat. Jika tidak diwaspadai, bisa diikuti dengan hiperinflasi yang dapat menambah penderitaan masyarakat di tengah krisis ekonomi,” jelas Adi Nugroho.

Di Kota Denpasar, makanan dan transportasi menjadi dua indikator penyumbang angka deflasi yang paling kentara. Makanan menyumbang angka deflasi rata-rata 0,23 persen, sedangkan transportasi menyumbang angka 0,10 persen. 

Sektor makanan juga menjadi penyumbang deflasi di Singaraja sebanyak 0,44 persen. Sementara sektor lainnya yang mempengaruhi angka deflasi di Singaraja adalah perlengkapan rumah tangga sebesar 0,99 persen.