Rabu, 25 November 2020 02:32 WIB
Penulis:Bambang Susilo
DENPASAR – Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra melakukan kunjungan ke Yayasan Pusat Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Indonesia (Puspadi) Bali di Denpasar, Selasa (24/11/2020). Dalam kunjungan tersebut, ia menyatakan dukungan kepada Lembaga Swadaya Masyarakat atau yang bergerak memberdayakan penyandang disabilitas itu.
Kunjungan tersebut merupakan ujung dari hadil audiensi yayasan setempat belum lama ini. Paparan misi yang dinyatakan yayasan membuat Dewa Made Indra tertarik, dan bermaksud melakukan kerjasama antara Pemprov Bali melalui Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Bali dengan Yayasan Puspadi. Kerja sama itu nantinya dalam halmenyalurkan alat bantu disabilitas yang diproduksi Yayasan Puspadi kepada masyarakat Bali yang membutuhkan berdasarkan data penyandang disabilitas yang dimiliki Dinsos Bali.
“Pemerintah wajib hadir untuk mendukung organisasi-organisasi sosial kemanusiaan, termasuk Yayasan Puspadi yang program kerja dan kegiatannya jelas, serta memenuhi aspek legalitas. Tinggal menggodok peraturan dalam hal kerjasama yang akan dibangun,” katanya didampingi Kadinsos Bali, Dewa Gede Mahendra Putra.
Pihaknya berharap, dukungan yang diberi pihaknya dapat memperlancar kendala-kendala yang dihadapi Yayasan Puspadi, terutama terkait sisi produksi, sehingga lebih banyak penyandang disabilitas yang bisa dibantu.
Sementara itu, Direktur Yayasan Puspadi Bali, I Nengah Latra, menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi yayasan selama ini. Menurut sosok yang juga pendiri yayasan tersebut mengatakan pihaknya saat ini telah memproduksi alat bantu disabilitas organ tangan dan kaki palsu, serta memproduksi dan merakit ulang kursi roda yang disesuaikan dengan kebutuhan para penyandang disabilitas. Semua produk tersebut dikerjakan dari nol oleh pihaknya.
“Dalam satu yayasan ini, kami menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti mediasi, komunikasi, alat bantu, pelatihan, hingga lapangan pekerjaan. Bahkan, hampir sebagian besar tenaga kerja kami adalah penyandang disabilitas,” katanya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa pihaknya kini telah menggalang kerjasama dengan yayasan-yayasan yang ada di kawasan Indonesia Timur untuk menyalurkan alat bantu disabilitas. “Banyaknya permintaan menyebabkan menipisnya stok bahan produksi, terutama terpengaruh pandemi Covid 19 yang bahannya sebagian besar merupakan bahan impor. Untuk itulah Ia mengharapkan dukungan dari Pemprov Bali,” pungkasnya.