Jumat, 18 September 2020 05:03 WIB
Penulis:Rohmat
Klungkung- - Rumput laut hasil pertanian di Nusa Penida yang dulu sempat mati suri akibat perkembangan pariwisata di Nusa Penida, namun kini menjadi primadona kembali.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi perbekel Desa Lembongan I Ketut Gede Arjaya mengumpulkan kelompok petani rumput laut di kediaman Bupati Klungkung I Ceningan Nusa Penida pada rabu (16/9/2020) malam.
Dia menyampaikan, sebelum COVID-19, bulan juli 2018, terjadi kelangkaan rumput laut, mengetahui hal tersebut, menugaskan instansi terkait untuk mencari tahu penyebabnya.
Setelah ditelusuri dan dibuatkan kajian yang pasti, ternyata hasilnya bahwa matinya rumput laut di Nusa lembongan karena perilaku masyarakat yang lebih memilih sektor pariwisata. Mengetahui hal tersebut, Bupati Suwirta menugaskan instansi terkait untuk melakukan sosialisasi dengan tujuan agar Rumput laut di Nusa Penida bisa kembali hidup.
Ketika sebagian masyarakat sudah beralih profesi menjadi petani rumput laut pada masa pandemi, muncul beberapa permasalahan yang terjadi, yakni lahan, pertumbuhan rumput laut, dan saat ini sebagian masyarakat Nusa Penida menjadikan hasil panen rumput laut sebagai sumber pendapatan mereka secara berkelanjutan serta harga dari rumput laut tersebut.
Suwirta menerangkan, dirinya dan instansi terkait sudah membuat MoU antara Koperasi dengan Pengepul dan mengupayakan agar Kabupaten Klungkung melalui titik ungkit yakni Nusa Penida menjadi Kawasan Pedesaan Prioritas Nasional (KPPN), dan berhasil.
Dengan begitu, terkait hal tersebut nantinya dana tersebut sebagian digunakan untuk membuat pelatihan kepada para petani rumput laut agar kepastian harga lebih terjamin.
"Saya harap masyarakat Lembongan tetap semangat menjalani pekerjaan ini," harap Bupati asal ceningan.
Mudah-mudahan dengan pengalaman pada masa Pandemi Covid-19, walaupun nanti apabila Pariwisata sudah kembali normal, agar rumput laut jangan sampai ditinggalkan.
"Sehebat apapun pariwisata, alternatif ekonomi di Lembongan terutama rumput laut, harus tetap hidup dan dilanjutkan, agar ketika badai-badai lain datang, Kita tidak lagi seolah-olah kehilangan segalanya," pesan Bupati Suwirta.