Remaja Wajib Rencanakan Pembangunan Keluarga Sejahtera

Minggu, 15 November 2020 23:08 WIB

Penulis:Bambang Susilo

BULELENG - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tidak hanya bertugas mengurusi keluarga berencana (KB) dan alat kontrasepsi. BKKBN hadir untuk menjaga kualitas kependudukan nasional, salah satunya upaya pendewasaan usia perkawinan remaja.

Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN Pusat, dr. Victor Palimbong l, dalam Sosialisasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) "Perencanaan Keluarga bagi Remaja" di Desa Anturan, Buleleng, Sabtu (14/11/2020), mengatakan setidaknya ada tiga hal yang terus disuarakan pihaknya agar terlahir pendewasaan usia perkawinan pemuda. "Melalui Generasi Berencana ini, BKKBN terus menggaungkan tiga hal, yaitu hindari seks pra nikah, hindari nikah muda, dan hindari narkoba,” ujarnya.

Dalam kegiatan yang menggandeng Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ia menegaskan, BKKBN memiliki tugas dan tanggung jawab yang menyeluruh terkait kependudukan, bukan hanya persoalan alat kontrasepsi yang selama ini terstigma umum di masyarakat. Pun, Program Bangga Kencana yang merupakan rebranding dari Program KKBPK menggarap mulai dari pengasuhan balita, pendampingan remaja, sampai ke pembinaan lansia.

“Program kita di BKKBN ini menyeluruh, mulai dari ngurusi balita, remaja, sampai ke pembinaan lansia. Jadi tidak hanya ngomongin KB, IUD, atau implant," tegasnya dalam kegiatan yang turut dihadiri Perwakilan BKKBN Bali, Agus P. Proklamasi dan pejabat terkait.

Sementara Anggota Komisi IX DPR RI, I Ketut Kariyasa Adnyana, mengatakan bahwa perencanaan sangat penting digarap untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera. Dalam kondisi kekinian, kala pandemi Covid-19 menghantam seluruh dunia, pemerintah, termasuk melalui DPR RI dan BKKBN terus berupaya menjaga kualitas penduduk Indonesia.

“Saat ini bangsa kita sedang berjuang untuk melawan Covid-19. Pandemi ini tidak saja menguras tenaga para medis dalam penanganan pasien Covid-19, namun juga menguras anggaran negara," katanya.

Terhadap kondisi itu, perlu sekiranya dilakukan upaya untuk menghindari diri dari penularan Covid-19. Masyarakat harus taat dan patuh dalam menjalankan himbauan pemerintah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

“Trend kasus saat ini menunjukkan angka yang terus meningkat. Saat ini kita berperang melawan musuh yang tidak terlihat, kita tidak tau ada di mana. Sehingga, saya harapkan masyarakat tetap menerapkan Prokes, seperti menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak," katanya.

Di akhir acara sosialisasi, Anggota Komisi IX DPR RI, Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN Pusat, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali menyerahkan bantuan APD kepada tenaga kesehatan untuk pelayanan KB, serta pemberian sembako secara simbolis kepada masyarakat. Pembagian sembako ini nantinya akan diserahkan kepada masyarakat di Kabupaten Buleleng sebanyak 400 paket sembako.