QRIS Jangkau 206.811 Merchant Swalayan hingga Pasar Rakyat di Bali

Kamis, 22 April 2021 13:28 WIB

Penulis:Rohmat

WhatsApp Image 2021-04-22 at 11.33.30.jpeg
Untuk mendorong pemulihan ekonomi menuju Bali Bangkit, Bank Indonesia Bali, Pemkab Tanbanan serta Bank BPD Bali melakukan kegiatan “Pasar Murah dan Peresmian E-Retribusi Pasar” di Gedung Kesenian Ketut Mario, Kamis (22/4/2021).

TABANAN, Balinesia.id - Penggunaan transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) semakin meluas di Provinsi Bali tercatat 206.811 Merchant termasuk di pasar-pasar tradisional telah memanfaatkan transaksi berbasis digital itu.

QRIS merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyebutkan, pasar-pasar rakyat di Bali sudah mulai menggunakan transaksi QRIS termasuk di Kabupaten Tabanan.

“Sebanyak 9.349 merchant di Tabanan telah merasakan manfaat menggunakan QRIS,” tutur Trisno dalam keterangannya saat  “Pasar Murah dan Peresmian E-Retribusi Pasar” di Gedung Kesenian Ketut Mario Tabanan, Kamis (22/4/2021).

Disebutkan, dalam dua bulan, Januari – Februari 2021, tercatat total transaksi QRIS se-Bali sebanyak 353 Ribu transaksi dengan nominal mencapai Rp 35,51 Miliar.

Event “Pasar Murah dan Peresmian E-Retribusi Pasar” digelar dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menuju Bali Bangkit.

Bank Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan, BPD Bali dan Pengelola Pasar, mempersiapkan implementasi digital, yaitu Pasar Murah yang diikuti oleh 44 UMKM yang sudah menggunakan QRIS dan E-Retribusi berbasis QRIS di 4 (empat) pasar di Kabupaten Tabanan meliputi Pasar Kediri, Pasar Candikuning, Pasar Sayur Baturiti, dan Pasar Pupuan. 

Dalam mendukung digitalisasi, QRIS menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua sektor dengan skala usaha mikro hingga besar.

Digitalisasi Pasar yang dilakukan di Kabupaten Tabanan ini menunjukkan bahwa digitalisasi itu mudah, tidak ribet diimplementasikan termasuk untuk pedagang kecil tanpa harus berbentuk PT atau Badan Usaha.

Peresmian digitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Tabanan dilakukan karena pasar tradisional merupakan jantung kegiatan ekonomi dimasyarakat yang mampu mendorong roda ekonomi menuju Bali Bangkit.

Selain memenuhi protokol kesehatan juga memudahkan proses transaksi dan meningkatkan layanan kepada masyarakat, serta memudahkan pendataan, karena data transaksi secara otomatis tercatat. 

Di sisi lain bagi pemerintah digitalisasi ini berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah karena transparan dan mendukung pengambilan kebijakan karena data perkembangan harga komoditas di pasar secara lebih cepat dan tepat diperoleh.

Bupati Tabanan Dr Komang Gede Sanjaya menyambut baik digitalisasi yang dilakukan untuk UMKM dan seluruh pedagang pasar serta berkomitmen untuk mendukung penggunaan QRIS di seluruh Kabupaten Tabanan.

“Melalui peresmian ini akan semakin mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi berbasis QRIS di Bali,” imbuhnya. (roh)