DENPASAR - Akademisi Fakultas Ekonomi Bisnis dan Pariwisata Universitas Hindu Indonesia, Putu Krisna Adwitya Sanjaya, SE.,M.Si. menilai penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM menjadi langkah wajin yang dilakukan pemerintah untuk memulihkan perekonomian nasional pasca pandemi Covid-19.
"Indonesia dalam triwulan II laju perekonomian terkoreksi di level minus 5,32 persen, sedangkan di triwulan III minus 3,49 persen. Menurut hemat kami perlu kembali dilakukan gerakan yang lebih masif dan terstruktur seperti apa yang telah diformulakan dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN, misalnya perlu lebih mendorong penguatan dan pemberdayaan pada sektor UMKM," katanya belum lama ini.
Ia menilai bahwa UMKM memang salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan aliran sirkulasi permintaan dan penawaran, termasuk juga aliran pasokan output menjadi terganggu. Akibatnya, roda perekonomian di tataran UMKM mengalami permasalahan yang cukup serius, bahkan sampai gulung tikar.
"UMKM selama ini menjadi salah satu pilar penyangga perekonomian domestik. Menurut data Kemenkop pada 2020, setidaknya terdapat lebih dari 64 juta unit UMKM yang berkontribusi 97 persen terhadap total tenaga kerja dan 60 pern dari Produk Domestik Bruto atau PDB Nasional," jelasnya.
Jika berpijak pda data tersebut, jelas UMKM berpesan l besar bagi perekonomian nasional. Oleh sebab itu, jika sebagian besar pelaku UMKM tidak berproduksi, apalagi sampai tutup, maka dampaknya terhadap pemulihan ekonomi nasional akan sangat jelas.
"Menurut hemat kami sektor UMKM ini harus lebih masif, serius, dan simultan diaktualisasikan karena sangat produktif, potensial dan prospektif untuk digenjot. Walaupun bila dirinci saat ini memang sudah ada program penguatan PEN untuk UMKM seperti Banpres Produktif, pembiayaan investasi, subsidi bunga, penempatan dana restrukturisasi, hingga pembiayaan investasi kepada koperasi yang dilakukan untuk menstimulasi sistem ekonomi nasional," katanya.
Jika dilakukan sinergi, transformasi, dan inovasi pada UMKM, ia yakin UMKM akan mampu meningkatkan skala bisnisnya. Peluang untuk meningkatkan ekspor juga masih terbuka lebar apabila pelaku UMKM mau melakukan inovasi produk dan mendesainnya dengan sentuhan teknologi dan digitalisasi. "Mewujudkan itu semua komponen dan elemen harus solid dan bersatu padu tidak cukup hanya mengandalkan peran pemerintah," tegasnya.